bisnis
Amerika izinkan pesawat buatannya terbang ke Iran
Syaratnya pesawat tidak boleh menginap di Iran lebih dari 72 jam, hanya pesawat bersayap tetap boleh terbang ke Iran. Maskapai asing juga tidak boleh menyimpan suku cadangnya di Iran.
30 Juli 2016 01:24Pesawat Boeing 777-300ER milik Turkish Airlines dengan logo dan skuad FC Barcelona di badan pesawat pada 2012. (Wikimedia)
Faisal Assegaf
Amerika Serikat telah membolehkan maskapai asing menggunakan pesawat buatan negara adikuasa itu untuk membuka rute penerbangan ke Iran.
Kantor Kontrol Aset Luar Negeri Departemen Keuangan Amerika kemarin mengeluarkan izin itu. Alhasil, maskapai-maskapai asing, seperti Lufthansa, Turkish Airlines, dan lainnya, memiliki banyak penerbangan ke negara Mullah itu dapat memakai pesawat buatan Amerika atau pesawat mengandung komponen bikinan Amerika untuk terbang ke sana.
Meski begitu, menurut Jonathan Epstein dari kantor pengacara Holland & Knight di Washington, Amerika, masih ada kebingungan terkait keputusan itu. "Maskapai asing boleh terbang ke sana...tapi perusahaan penyewaan pesawat berpandangan berbeda apakah mereka diizinkan atau tidak," katanya.
Keluarnya izin itu diikuti sejumlah syarat. Di antaranya pesawat tidak boleh menginap di Iran lebih dari 72 jam, hanya pesawat bersayap tetap boleh terbang ke Iran. Maskapai asing juga tidak boleh menyimpan suku cadangnya di Iran.
Namun izin ini tidak berlaku bagi kesepakatan penjualan pesawat antara Iran Air dan Boeing terganjal di Dewan Perwakilan Rakyat Amerika. Sebagian anggota Kongres itu cemas Iran bakal menggunakan pesawat sipil untuk kepentingan militer.
Iran Air, maskapai milik pemerintah Iran, tadinya sudah mencapai kesepakatan untuk membeli seratus pesawat Boeing, produsen asal Amerika. Nilai kontraknya diperkirakan US$ 25 miliar.
Tidak lama setelah sanksi ekonomi atas Iran dicabut Januari lalu, negeri Persia itu juga meneken kontrak pembelian 118 pesawat senilai US$ 27 miliar dengan Airbus, pabrik pesawat dari Eropa. Tapi kesepakatan ini juga terganjal lantaran pesawat bikinan Airbus juga mengandung sejumlah komponen buatan Amerika.