bisnis
Iran berharap raih kontrak minyak US$ 25 miliar dalam dua tahun
Sejauh ini sudah ada 34 perusahaan asing memenuhi syarat buat mengikuti tender.
12 Agustus 2016 10:18Ladang minyak Iran. (Mehr)
Faisal Assegaf
Iran berharap bisa meraih kontrak minyak senilai US$ 25 miliar dengan perusahaan-perusahaan asing dalam satu atau dua tahun mendatang, sesuai kontrak model baru disepakati pekan lalu.
Direktur Pelaksana National Iranian Oil Company (NIOC) Ali Kardor bilang negara anggota OPEC (Organisasi negara-negara pengekspor Minyak) ini berencana membuka tender kontrak minyak selama enam bulan hingga setahun buat mengembangkan sejumlah ladang minyak dan gas, seperti dilansir Shana, situs berita milik Kementerian Perminyakan Iran.
Kardor menambahkan sejauh ini sudah ada 34 perusahaan asing memenuhi syarat buat mengikuti tender itu. Dia mengatakan NIOC juga berusaha menggaet investasi asing menggunakan model ada sekarang ini.
Iran mengesahkan kontrak model 3 Agustus lalu, sebuah kebijakan untuk menarik investasi dan teknologi asing buat membangun kembali industri energi, sektor terbesar dalam perekonomian negara Mullah itu. Pemerintah Iran berharap perusahaan-perusahaan minyak dan gas asing bakal berinvestasi sebanyak US$ 50 miliar setahun.
Perusahaan-perusahaan besar Eropa, termasuk Eni dari Italia dan Total SA asal Prancis, telah menyatakan tertarik membangun ladang minyak dan gas di Iran.
Kardor menjelaskan NIOC telah mengidentifikasi 12-13 blok minyak dan gas menjadi prioritas buat investasi tahap pertama, namun dia tidak menyebutkan ladang mana saja.
Sesuai kontrak model baru, perusahaan internasional harus membikin perusahaan patungan dengan rekanan dari Iran. Pemerintah Iran telah mengesahkan delapan perusahaan eksplorasi dan produksi bisa menjadi rekanan asing. Kardor menambahkan jumlah perusahaan lokal bisa menjadi rekanan asing itu bakal bertambah.
Setelah sanksi ekonomi atas Iran dicabut Januari lalu, Menteri Perminyakan Iran mengatakan negaranya telah mampu menghasilkan 3,85 juta barel minyak sehari, seperti dilansir kantor berita Fars.