bisnis
Amerika akan izinkan penjualan Boeing, Airbus, dan ATR ke Iran akhir bulan ini
Iran awal tahun ini sudah meneken persetujuan sementara senilai US$ 50 miliar dengan Boeing dan Airbus untuk membeli lebih dari 200 pesawat penumpang.
20 September 2016 00:20Pesawat milik maskapai Iran Air di Bandar Udara Internasional Imam Khomeini di Ibu Kota Teheran, Iran, 6 Juni 2016. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Faisal Assegaf
Iran telah diberitahu Amerika Serikat bakal mengeluarkan izin ekspor dalam hitungan pekan untuk memfasilitasi pembelian pesawat penumpang Boeing, Airbus, dan ATR turboprop.
Wakil Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran Asghar Fakhrieh Kashan bilang persetujuan dari Amerika itu tadinya diperkirakan keluar akhir bulan lalu namun ditunda hingga akhir bulan ini.
"Hari ini kami memperkirakan persetujuan itu akan keluar akhir September buat pembelian Boeing, Airbus, dan ATR," katanya Ahad lalu dalam the CAPA Aviation Finance Summit di Ibu Kota Teheran, Iran.
Iran awal tahun ini sudah meneken persetujuan sementara senilai US$ 50 miliar dengan Boeing dan Airbus untuk membeli lebih dari 200 pesawat penumpang. Namun kesepakatan ini tertunda pelaksanaannya lantaran mesti mendapat lampu hijau dari Departemen Keuangan Amerika.
Departemeb Keuangan Amerika memang bisa membatalkan penjualan pesawat Boeing atau produk non-Amerika ke Iran karena ada komponen buatan negara itu.
Untuk mengatasi kebutuhan mendesak, seorang pejabat maskapai Iran Air mengatakan pihaknya bakal menyewa pesawat bekas.
Ganjalan lainnya adalah mendapatkan bank-bank Eropa bersedia mendanai pembelian itu. Sebab ada pembatasan penggunaan dolar Amerika dan kekhawatiran soal risiko hukum jika sanksi ekonomi atas Iran diberlakukan lagi.
Menteri Pembangunan Jalan dan Perkotaan Iran Abbas Ahmad Akhundi menjelaskan negaranya terus berunding dengan pabrikan pesawat lainnya. "Kami tengah bernegosiasi dengan semua pabrikan besar...Memang ada banyak hambatan tapi saya yakin karena kami menaati seluruh aturan internasional, semua persoalan itu akan diselesaikan."