bisnis
Qatar akan privatisasi sektor kesehatan dan pendidikan
"Sulit untuk mendanai semua proyek ingin kita laksanakan," kata Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani.
02 November 2016 08:18Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani saat berpidato di depan sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di Kota New York, Amerika Serikat. (tamimhkalthani.com)
Faisal Assegaf
Emir Qatar Syekh Tamim bin Hamad ats-Tsani kemarin bilang negaranya akan memprivatisasi sebagian badan usaha milik negara bergerak di sektor kesehatan dan pendidkan untuk mengurangi beban anggaran pemerintah. Hal ini merupakan bagian dari agenda reformasi ekonomi Qatar untuk lima tahun mendatang.
Seperti lima negara Arab Teluk lainnya, Qatar juga mengalami defisit akibat melorotnya harga minyak mentah global sejak pertengahan 2014. Negara pengekspor gas alam cair terbesar sejagat itu tahun ini diperkirakan dibekap defisit, pertama dalam 15 tahun terakhir.
"Meski kita sudah menetapkan kesehatan dan pendidikan, merupakan kebutuhan dasar manusia, menjadi tanggung jawab pemerintah, kita telah memutuskan perlu ada interaksi menguntungkan antara swasta dan pemerintah," kata Syekh Tamim dalam sambutannya di hadapan anggota Dewan Penasihat. "Sulit untuk mendanai semua proyek ingin kita laksanakan."
Syekh Tamim tidak menjelaskan lebih lanjut soal bagaimana sektor swasta akan dilibatkan. Namun kabinet Qatar Desember tahun lalu memutuskan bakal mengandalkan perusahaan-perusahaan swasta di bisnis asuransi kesehatan.
Qatar selama ini menyediakan layanan kesehatan dan pendidikan gratis bagi sekitar 300 ribu warga negaranya. Banyak dari warga Qatar bekerja sebagai pegawai negeri dengan gaji besar dan negara ini termasuk berpendapatan per kapita tertinggi di dunia.
Syekh Tamim mengatakan Qatar perlu menghapus subsidi memboroskan anggaran negara untuk mengatasi lesunya harga minyak dunia. "Ada tantangan harus kita hadapi terkait...budaya konsumtif. Kekayaan saja tidak cukup," ujarnya.
Dia menjelaskan pemerintah akan berfokus pada belanja infrastruktur proyek-proyek besar dan yang terkait pelaksanaan Piala Dunia 2022 di Qatar.