bisnis
Enam negara Arab Teluk berlakukan VAT berbarengan di Januari 2018
Pemerintah UEA berharap bisa meraup pendapatan US$ 3,3 miliar dari VAT tersebut di tahun pertama.
12 Februari 2017 15:17Dubai Marina, kawasan paling diincar di Uni Emirat Arab pada 2015 untuk menyewa atau membeli properti. (citydubai.com)
Faisal Assegaf
Enam negara Arab Teluk tergabung dalam organisasi GCC (Dewan Kerja Sama Teluk) - Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab (UEA), Kuwait, Bahrain, dan Oman - berencana memberlakukan VAT (pajak pertambahan nilai) sebesar lima persen secara simultan pada awal tahun depan.
"Paling lambat 1 Januari 2018, kami akan menerapkan VAT lima persen di semua negara anggota GCC," kata Yunis al-Khouri, pejabat di Kementerian Keuangan UEA. Dia menambahkan ada tujuh sektor di UEA mendapat pengecualian, yakni pendidikan, kesehatan, energi terbarukan, air, udara, transportasi, dan teknologi.
Sesuai kesepakatan, enam negara Arab Teluk itu akan memberlakukan VAT lima persen terhadap semua produk tembakau, minuman ringan dan berenergi.
Khouri bilang pemerintah UEA berharap bisa meraup pendapatan US$ 3,3 miliar dari VAT tersebut di tahun pertama. VAT ini akan diterapkan bagi perusahaan berpendapatan tahunan lebih dari US$ 100 ribu.
GCC sepakat memberlakukan VAT sebagai salah satu cara mencari alternatif sumber devisa di luar minyak. Kebijakan ini diambil setelah harga minyak mentah global melorot sejak pertengahan 2014.