bisnis
ILO minta Qatar perbaiki kondisi buruh migran
Qatar diberi tenggat hingga November tahun ini.
24 Maret 2017 09:29Sidang ILO. (Facebook)
Faisal Assegaf
Dalam sidang Selasa lalu, ILO (Organisasi Buruh Internasional) memutuskan memberikan waktu kepada pemerintah Qatar hingga November mendatang untuk memperbaiki kondisi buruh migran.
Sejumlah organisasi hak asasi manusia menuding negara Arab Teluk itu memperlakukan ekspatriat bekerja di proyek-proyek Piala Dunia 2022 secara buruk.
Sekitar 90 persen dari 2,5 juta penduduk Qatar adalah buruh migran dari beragam negara, termasuk Nepal, India, dan Bangladesh. Banyak yang bekerja di sektor konstruksi dengan bayaran rendah untuk membangun stadion dan infrastruktur buat Piala Dunia 2022.
Setelah batas waktu itu tiba, ILO akan mengunjungi Qatar lagi untuk memutuskan apakah bakal membikin sebuah komisi investigasi buat menyelidiki dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap buruh migran di sana.
Sekitar 18 negara, termasuk Uni Emirat Arab dan Sudan, mendesak agar laporan soal dugaan pelanggaran hak asasi itu dicabut, tapi upaya mereka gagal.
ILO telah menyelidiki tudingan dibuat beberapa serikat buruh atas tersebut sejak tahun lalu. Badan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa ini beberapa kali melawat ke Qatar untuk melihat kondisi ekspatriat.
ILO Maret tahun lalu memberi Qatar waktu setahun buat memperbaiki kondisi buruh migran.
Pemerintah Qatar sudah melakukan reformasi di sektor perburuhan Desember tahun lalu.
James Lynch, Wakil Direktur Program Isu Global Amnesty International, memuji keputusan ILO tersebut. Dia bilang ILO akan terus menekan Qatar karena melakoni perubahan setengah hati.