bisnis
Aramco bahas serius rencana IPO dengan Bursa New York
IPO lima persen saham Aramco diprediksi senilai paling tidak US$ 2 triliun.
26 Maret 2017 04:15Seorang teknisi tengah bertugas di sebuah fasilitas milik Saudi Aramco. (Twitter/@Saudi_Aramco)
Faisal Assegaf
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adil al-Jubair bilang Saudi Aramco, badan usaha milik negara Saudi di sektor minyak dan gas, tengah dalam pembicaraan serius dengan NYSE (Bursa Saham New York) soal menjadikan pasar saham ini sebagai salah satu tempat bagi Aramco buat melakukan IPO (penjualan saham perdana).
Aramco, eksportir minyak terbesar sejagat, berencana menjual hingga lima persen sahamnya di Bursa Saham Arab Saudi atau Tadawul dan di satu atau dua bursa internasional. Nilai lima persen saham bakal dilepas itu diprediksi paling tidak US$ 2 triliun, akan menjadi IPO terbesar sepanjang sejarah.
"Ada pembahasan serius untuk menjadikan NYSE sebagai salah satu bursa tempat Aramco melakoni IPO," kata Jubair dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi Fox News. "Saya percaya keputusan akan dibuat berdasarkan pertimbangan keuangan."
Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Khalid al-Falih pernah mengatakan IPO Aramco akan dilakukan di semester kedua 2018. Ini akan menjadikan Aramco perusahaan paling bernilai sedunia, melebihi Apple, perusahaan teknologi raksasa dari Amerika Serikat.
Dalam lawatan resminya ke Jepang bulan ini, Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz menjelaskan akan mempertimbangkan permintaan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe buat menjadikan Bursa Saham Tokyo sebagai salah satu tempat buat Aramco melaksanakan IPO.
London, Hong Kong, Singapura, Toronto, dan Tokyo memang berlomba untuk dipilih sebagai tempat IPO Aramco.