bisnis
Swiss cabut pembekuan aset milik Husni Mubarak
Pemerintah Swiss memutuskan untuk tetap membekukan aset-aset terkait bekas Presiden Tunisia Zainal Abidin bin Ali untuk setahun berikutnya. Seluruh aset ini senilai US$ 56,6 juta.
26 Desember 2017 07:42Husni Mubarak, Presiden Mesir terguling lewat revolusi pada Februari 2011, dibebaskan dari penjara pada 24 Maret 2017. (Egyptian Streets)
Faisal Assegaf
Pemerintah Swiss pekan lalu memutuskan untuk mengakhiri pembekuan aset-aset asal Mesir senilai US$ 436 juta, termasuk aset milik mantan Presiden Husni Mubarak.
Swiss menjelaskan semua aset itu dibekukan ketika terjadi revolusi di negara Nil itu pada Februari 2011, hingga memaksa Mubarak lengser dari jabatannya.
"Setelah tercapai kesepakatan antara Swiss dan Mesir, Dewan Federal memutuskan mencabut pembekuan aset dari Mesir," kata pemerintah Swiss. Namun fulus tersebut tidak akan ditransfer sampai Kejaksaan Agung Swiss memastikan keabsahan sumber uang itu.
Mubarak dibebaskan dari penjara Maret lalu setelah mendekam selama enam tahun. Mahkamah Agung Mesir pada 2 Maret lalu membatalkan dakwaan terhadap Mubarak, menyebutkan dirinya terlibat dalam pembunuhan 239 orang dalam unjuk rasa besar-besaran selama 18 hari, berujung pada kejatuhan rezimnya. Dalam kasus ini, dia awalnya divonis hukuman penjara seumur hidup pada 2012.
Mubarak bareng dua putranya - Alaa dan Gamal, telah bebas dua tahun lalu - sama-sama divonis hukuman kurungan tiga tahun atas dakwaan korupsi.
Pemerintah Swiss memutuskan untuk tetap membekukan aset-aset terkait bekas Presiden Tunisia Zainal Abidin bin Ali untuk setahun berikutnya. Seluruh aset ini senilai 56 juta franc (US$ 56,6 juta).
Zainal Abidin bin Ali juga ambruk dari kekuasaannya enam tahun lalu, setelah rakyat Tunisia berunjuk rasa besar-besaran. Dia kini mengasingkan diri ke Arab Saudi.