bisnis
Proyek menara terjangkung sejagat berlanjut
Menara Jeddah meliputi apartemen, hotel, dan pusat belanja direncanakan setinggi lebih dari seribu meter.
08 Februari 2018 18:59Perbandingan Menara Jeddah dengan bangunan tertinggi di dunia lainnya. (Jeddah Economic Company)
Faisal Assegaf
Proyek pembangunan gedung tertinggi di dunia, Menara Jeddah, terus berlanjut meski sejumlah pengusaha terlibat dalam proyek ini ditahan dalam kampanye antikorupsi.
Pernyataan ini disampaikan oleh Munib Hamud, CEO Jeddah Economic Company (JEC), konsorsium membangun proyek bernilai US$ 1,5 miliar itu. "Saya berharap penundaan tidak terulang lagi. Kami sangat berharap Menara jeddah sudah bisa diresmikan pada 2020," katanya.
JEC dimiliki oleh para investor Arab Saudi, termasuk Kingdom Holding Company mempunyai 33 persen saham dan Saudi Binladin Group menguasai 16,6 persen. Binladin grup merupakan kontraktor utama dalam proyek Menara Jeddah.
Pemilik Kingdom Holding Pangeran Al-Walid bin Talal dan Chairman Binladin group Bakar Bin Ladin termasuk yang ditahan atas tuduhan terlibat korupsi. Pangeran Al-Walid sudah dibebaskan, sedangkan Bakar Bin Ladin belum diketahui.
Hammud menekankan sampai sekarang tidak perubahan dalam kepemilikan JEC.
Menara Jeddah meliputi apartemen, hotel, dan pusat belanja direncanakan setinggi lebih dari seribu meter, melewati Burj Khalifah, bangunan terjangkung di Bumi saat ini, yakni 828 meter.