bisnis
Saudi batalkan kesepakatan dengan Changi buat kelola bandar udara baru di Jeddah
Changi Airports International pada 2 Mei 2017 menyebutkan pihaknya telah mendapat izin untuk mengoperasikan Bandar Udara Raja Abdul Aziz baru selama 20 tahun.
23 Februari 2018 19:13Bandar Udara Raja Abdul Aziz baru di Kota Jeddah, Arab Saudi. (Arab News)
Faisal Assegaf
GACA (Otoritas Umum Penerbangan Sipil) Arab Saudi telah membatalkan kesepakatan dengan konsorsium, meliputi Changi Airports International and Saudi Naval Support Company, untuk mengelola dan mengoperasikan Bandar Udara Raja Abdul Aziz baru di Kota Jeddah. Pembatalan ini terjadi sepuluh bulan setelah GACA menyatakan konsorsium itu menang tender.
Melalui keterangan tertulis, GACA menyebutkan pihaknya mengambil keputusan itu setelah mengkaji kembali kontrak diberikan bagi konsorsium Changi. "Setelah dikaji, terdapat sejumlah kekhawatiran sehingga memaksa GACA membatalkan pemberian konsesi kepada konsrsium terdiri dari Changi Airports International and Saudi Naval Support Company."
GACA menambahkan pihaknya bakal menggelar kembali tender internasional untuk proyek pengelolaan dan pengeoperasian bandar udara baru tersebut. Meski begitu, GACA meyakini keputusan ini tidak akan berpengaruh pada rencana pembukaan bandar udara baru itu pada mei tahun ini.
Konsorsium tersebut menyatakan mereka sudah menyerahkan semua dokumen diminta GACA untuk dipelajari dan telah memperoleh dinyatakan memenuhi syarat buat mengikuti tender.
Changi Airports International pada 2 Mei 2017 menyebutkan pihaknya telah mendapat izin untuk mengoperasikan Bandar Udara Raja Abdul Aziz baru selama 20 tahun.