bisnis
Produksi minyak Saudi kembali normal akhir bulan ini
Pangeran Abdul Aziz mengatakan produksi minyak rata-rata Saudi pada bulan ini dan bulan depan sebesar 9,89 juta barel tiap hari.
17 September 2019 23:39Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdul Aziz bin Salman didampingi Chairman Saudi Aramco yasir ar-Rumayyan dan CEO Aramco Amin Nasir dalam jupa pers di Kota Jeddah, 17 September 2019. (Saudi Gazette)
Faisal Assegaf
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdul Aziz bin Salman kemarin bilang produksi minyak negara Kabah itu akan kembali normal akhir bulan ini, setelah Sabtu pekan lalu dua fasilitas minyak milik Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais diserang.
Dalam jumpa pers di Kota Jeddah, juga dihadiri Chairman Aramco Yasir ar-Rumayyan dan CEO Aramco Amin Nasir, Pangeran Abdul Aziz menjelaskan produksi minyak Saudi akan mencapai sebelas juta barel sehari pada akhir September dan 12 juta barel per hari di akhir November.
Meski begitu, Pangeran Abdul Aziz mengatakan produksi minyak rata-rata Saudi pada bulan ini dan bulan depan sebesar 9,89 juta barel tiap hari. Agar pasokan minyak ke negara-negara konsumen tetap normal Saudi bakal memakai cadangan minyaknya mencapai 60 juta barel.
Dia menambahkan penghentian produksi minyak sebesar 5,7 juta barel atau lima persen dari pasokan global juga berdampak pada pasar minyak global. "Bahkan konsumen tidak membeli minyak dari Saudi juga terdampak," kata Pangeran Abdul Aziz.
Chairman Aramco Yasir ar-Rumayyan mengatakan negaranya berkomitmen melaksanakan IPO (penjualan saham perdana) Aramco dalam 12 bulan. Dia menekankan serangan terhadap fasilitas Aramco di Abqqaiq dan Khurais tidak mempengaruhi persiapan buat IPO.
Saudi berencana melepas lima persen saham Aramco di Bursa Arab Saudi (Tadawul) dan satu bursa internasional. Para pejabat Saudi meyakini bisa meraup dana sekitar US$ 100 miliar dari IPO.