bisnis
Khamenei setujui kenaikan harga bensin sebesar 50 persen meski diprotes rakyat Iran
Kendaraan pribadi hanya mendapat jatah bensin 60 liter sebulan dengan harga naik 50 persen menjadi 15 ribu rial (US$ 0,15) per liter. Kalau membeli lagi melebihi kuota kena tambahan harga 30 ribu rial (US$ 0,26) tiap liternya.
17 November 2019 22:06Ali Khamenei (kiri) saat Perang Iran-Irak. (Wikipedia)
Faisal Assegaf
Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei kemarin mendukung keputusan pemerintah menaikkan harga bensin sebesar 50 persen, meski hal itu disambut protes di beragam kota.
Dia bilang kenaikan itu berdasarkan pendapat para pakar dan mestinya disokong. Dia menilai pengunjuk rasa merusak fasilitas umum adalah orang-orang didukung oleh musuh-musuh Iran.
Protes merebak secara sporadis di beragam kota di Iran setelah pemerintah Jumat dini hari lalu mengumumkan kenaikan harga bensin sebesar 50 persen.
Di Masyahad, kota terbesar kedua di negara Mullah itu, lusinan demonstran meninggalkan mobil-mobil mereka di tengah jalan, seperti dilansir kantor berita resmi IRNA. Unjuk rasa berakhir setelah polisi memerintahkan massa bubar.
Di Kota Sirjan, berjarak sekitar 800 kilometer sebelah tenggara Ibu Kota Teheran, pengunjuk rasa berusaha membakar sebuah depot bahan bakar. Bahkan satu orang tewas ditembak pasukan keamanan berusaha membubarkan massa.
Demonstrasi juga terjadi di kota Abadan, Ahvaz, Bandar Abbas, Birjand, Gachsaran, Khoramshahr, Mahshahr, dan Syiraz.
Sesuai keputusan pemerintah, kendaraan pribadi hanya mendapat jatah bensin 60 liter sebulan dengan harga naik 50 persen menjadi 15 ribu rial (US$ 0,15) per liter. Kalau membeli lagi melebihi kuota kena tambahan harga 30 ribu rial (US$ 0,26) tiap liternya.
Kebijakan ini untuk menanggulangi dampak negatif akibat sanksi ekonomi dari Amerika.