bisnis
Arab Saudi proyeksikan defisit Rp 699 triliun pada 2020
"Privatisasi adalah prioritas utama pemerintah," ujar Muhammad al-Jadaan.
10 Desember 2019 13:25Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz dan cucunya, Pangeran Abdul Aziz bin Khalid bin Salman. (Al-Arabiya/Supplied)
Faisal Assegaf
Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz kemarin mengumumkan anggaran belanja senilai 1,02 triliun riyal (kini setara Rp 3.811 triliun) untuk 2020 dengan proyeksi defisit sebesar Rp 187 miliar riyal (Rp 699 triliun).
Saat mengumumkan anggaran belanja negara itu dalam sidang kabinet, Raja Salman menekankan pemerintah Saudi akan terus melanjutkan reformasi ekonomi dan diversifikasi sumber-sumber pendapatan negara. "Juga memberdayakan sektor swasta dan meningkatkan level tranparansi serta efisiensi untuk menaikkan pertumbuhan dan pembangunan," katanya.
Menurut Menteri Keuangan Saudi Muhammad al-Jadaan, pengeluaran untuk tahun depan lebih rendah ketimbang tahun ini. Dia menambahkan pemerintah bakal terus memusatkan perhatian pada sektor swasta namun tidak akan ada kenaikan pajak. "Privatisasi adalah prioritas utama pemerintah," ujarnya.
Melalui Visi 2030 diumumkan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman, Saudi melakukan reformasi ekonomi, dengan IPO Saudi Aramco untuk membiayai beragam proyek di dalam negeri.