bisnis
Menteri energi Saudi sebut negaranya akan tetap jadi produsen minyak terbesar hingga 2050
Arab Saudi saat ini merupakan penghasil minyak dengan ongkos termurah sejagat, yakni US$ 3 per barel.
29 Juni 2020 01:34Para pejabat Saudi Aramco dan Tadawul (Bursa Saham Saudi) meluncurkan IPO Aramco di Tadawul di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, 11 Desember 2019. (Saudi Gazette)
Faisal Assegaf
Menteri Energi Arab Saudi Pangeran Abdul Aziz bin Salman menegaskan negaranya akan tetap menjadi produsen minyak terbear di dunia hingga 2050.
"Kami bakal menjadi penghasil minyak terakhir dan terbesar," kata Pangeran Salman dalam sebuah konferensi digelar oleh lembaga dana investasi Saudi, Public Investment Fund (PIF), Kamis pekan lalu.
Arab Saudi saat ini merupakan penghasil minyak dengan ongkos termurah sejagat, yakni US$ 3 per barel.
Sedangkan Qatar memerlukan biaya US$ 15 untuk memproduksi tiap barel minyak, Rusia (US$ 30), Kuwait (US$ 5), Irak (US$ 6), Uni Emirat Arab (US$ 7), Oman (US$ 15), Bahrain (US$ 18), Libya (US$ 13), Aljazair (US$ 15), dan Iran (US$ 15).
Pandemi virus corona Covid-19 terjadi sekarang telah menyebabkan anjloknya permintaan miyak global, sedangkan pasokan berlebihan. Sehingga harga minyak melorot dan diperparah oleh perang harga antara Saudi dan Rusia.