bisnis
Perusahaan ritel tersohor di Arab Saudi hentikan impor produk Turki
Awal bulan ini, Ketua Kadin Arab Saudi Ajlan al-Ajlan menyerukan boikot atas segala hal terkait Turki, termasuk impor, investasi, dan wisata.
18 Oktober 2020 13:09Jalan di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, lengang dari kendaraan setelah jam malam diberlakukan sejak 23 Maret 2020. (Twitter)
Faisal Assegaf
Perusahaan ritel tersohor di Arab Saudi, Abdullah Al-Othaim Markets Company, Jumat lalu mengumumkan pihaknya menghentikan impor semua produk Turki dan menyetop pembelian dari para pemasok barang-barang Turki di negara Kabah itu.
Melalui Twitter, Al-Othaim menyebutkan pihaknya juga bakal menghancurkan semua stok produk Turki masih ada di jaringan supermarket dan gudang mereka. "Keputusan ini sebagai solidaritas terhadap kampanye boikot sedang populer dan perusahaan meyakini itu sebagai tugas negara."
Keputusan Al-Othaim untuk ikut memboikot produk Turki berlangsung saat kampanye anti-Turki merebak di Arab Saudi. Beberapa jaringan ritel juga telah mengambil keputusan serupa.
Awal bulan ini, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arab Saudi Ajlan al-Ajlan menyerukan boikot atas segala hal terkait Turki, termasuk impor, investasi, dan wisata.
Kampanye anti-Turki itu memaksa beberapa pemasok pakaian ke Arab Saudi memindahkan operasi mereka ke luar Turki.
Hubungan Saudi dan Turki memburuk lantaran kedua negara mengambil sikap berlawanan dalam sejumlah konflik di Timur Tengah. Di Libya, Turki mendukung pemerintahan di Ibu Kota Tripoli, sedangkan Arab Saudi menyokong pemerintahan Khalifah Haftar di Tobruk.
Dalam isu Palestina, Turki bersuara lantang menentang normalisasi hubungan Uni Emirat Arab dan Bahrain dengan Israel, namun Arab Saudi tidak mengecam hal itu.
Perselisihan Saudi-Turki meruncing gegara pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi pada 2 Oktober 2018 di kantor Konsulat Saudi di Kota Istanbul, Turki.