bisnis
Kampanye boikot oleh Saudi rugikan Turki Rp 292 triliun
Turki juga bakal kehilangan 1,5 juta pelancong Saudi.
21 Oktober 2020 13:22Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi. (Al-Arabiya)
Faisal Assegaf
Kampanye boikot dilancarkan masyarakat dan perusahaan-perusahaan Arab Saudi terhadap semua produk dari Turki telah membikin negara dipimpin Presiden Recep Tayyip Erdogan itu rugi US$ 20 miliar (kini setara Rp 292,9 triliun) di tahap awal.
Selain itu, menurut Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Arab Saudi Ajlan al-Ajlan, kampanye boikot Turki menyebabkan 1,5 juta warga negara Kabah ini batal pelesiran ke sana. Dia menambahkan kerugian Turki makin besar karena ribuan investor Saudi di semua sektor - impor, wisata, dan investasi - akan berhenti berbisnis dengan segala hal berkaitan dengan negara itu.
Ajlan menekankan toko-toko kecil di pedesaan hingga mal di kota-kota besar di seantero Saudi telah memboikot semua produk Turki. Beberapa perusahaan ritel tersohor Saudi mempunyai ratusan cabang juga ikut boikot. Banyak perusahaan properti dan toko elektronik juga menyerukan boikot barang-barang dari Turki.
Sila baca:
Ketua Kadin Arab Saudi serukan boikot semua hal terkait Turki
Perusahaan ritel tersohor di Arab Saudi hentikan impor produk Turki
Dia mengulangi lagi seruan boikotnya terhadap Turki melalui Twitter, pernah disa sampai awal bulan ini. "Saya katakan dengan pasti dan jelas: Tidak ada investasi, tidak ada impor, tidak ada wisata...Kami sebagai warga negara dan pengusaha Saudi tidak akan berbisnis dengan semua berkaitan dengan Turki."
Ajlan bahkan menyerukan untuk tidak berhubungan dengan perusahaan Turki beroperasi di Arab Saudi.
Hubungan Saudi-Turki memburuk sejak kedua negara bebreda posisi dalam sejumlah konflik di Timur Tengah. Riyadh juga menduing Ankara berusaha memperluas wilayah dan pengaruhnya di Timur Tengah.
Konflik kedua negara kian meruncing setelah pembunuha kolumnis asal Saudi, Jamal Khashoggi, di kantor Konsulat saudi di Kota istanbul, Turki, dua tahun lalu.