bisnis
Mesir dan Israel sepakat bangun jaringan pipa gas hubungkan kedua negara
Israel mulai menghasilkan gas dari Leviathan pada Desember 2019 dan sejak Januari tahun lalu mengekspor ke Mesir.
22 Februari 2021 15:00Ladang gas Leviathan milik Israel di Laut Mediterania. (Albatross)
Faisal Assegaf
Menteri Perminyakan dan Sumber Daya Mineral Mesir Tariq al-Mulla serta Menteri Energi Israel Yuval Steinitz kemarin menyetujui pembangunan jaringan pipa gas menghubungkan kedua negara. Kesepakatan ini dicapai saat Tariq melawat ke negara Zionis itu.
Menurut seorang pejabat Israel, jaringan pipa gas ini akan menghubungkan ladang gas Leviathan milik Israel di Laut Mediterania dengan fasilitas likuifaksi di Mesir. "Tujuannya untuk meningkatkan ekspor gas ke Eropa melalui fasilitas-fasilitas likuifaksi di Mesir, sebab ada peningkatan permintaan gas alam di Eropa," katanya.
Ladang gas Leviathan, berjarak sekitar 130 kilometer sebelah barat Kota Haifa, ditemukan pada 2010. Blok ini diperkirakan memiliki cadangan gas sebanyak 535 miliar meter kubik dan 34,1 juta barel minyak kondensat.
Dua pengelola blok gas Leviathan dan Tamar - Noble (perusahaan Amerika Serikat) dan Delek (perusahaan Israel) - telah menandatangani kesepakatan senilai US$ 15 miliar (kini setara Rp 212,5 triliun) untuk memasok 64 miliar meter kubik gas alam ke Dolphinus (perusahaan Mesir) selama sepuluh tahun.
Israel mulai menghasilkan gas dari Leviathan pada Desember 2019 dan sejak Januari tahun lalu mengekspor ke Mesir.