bisnis
Klaim asuransi akibat penutupan Terusan Suez nilainya lebih dari Rp 1,4 triliun
Butuh tiga hari agar lalu lintas kapal di Terusan Suez normal lagi.
31 Maret 2021 07:21Antrean kapal saat Terusan Suez. (Airbus Space)
Faisal Assegaf
Klaim asuransi akibat penutupan jalur pelayaran di Terusan Suez, Mesir, selama enam hari, diperkirakan bisa lebih dari US$ 100 juta (kini setara Rp 1,4 triliun).
MV Ever Given, kapal peti kemas berbobot 200 ribu ton dan mengangkut 20 ribu kontainer terjepit di Terusan Suez Selasa pekan lalu dan menutup jalur pelayaran di sana. Kapal berbendera Panama milik perusahaan Shoei Kisen asal Jepang dan disewa oleh Evergreen Marine, perusahaan dari Taiwan, ini berlayar lagi Senin lalu. Namun butuh tiga hari agar lalu lintas kapal di Terusan Suez normal lagi.
"Kami memperkirakan klaim asuransi akan tembus US$ 100 juta terkait terlambatnya pengiriman barang, kerugian dialami Otoritas Terusan Suez, dan biaya pemindahan kapal (MV Ever Given), kata Martin Dixon, direktur perusahaan konsulan perkapalan Drewry, kepada the National.
Menurut perusahaan data keuangan Refinitiv, Otoritas Terusan Suez, pemilik sekaligus operator kanal, diperkirakan rugi lebih dari US$ 95 juta karena kehilangan pendapatan selama enam hari Terusan Suez terblokir oleh MV Ever Given. Paling tidak, 400 kapal barang dan tanker terjebak dalam kemacetan sepanjang Terusan Suez ditutup.
Dixon menjelaskan klaim juga akan diajukan oleh para pemilik kargo terhadap Evergreen Marine lantaran keterlambatan pengiriman barang mereka. Evergreen Marine juga bakal mengklaim kepada pemilik kapal MV Ever Given. "Semua klaim itu akan disampaikan lewat perusahaan asuransi," ujar Dixon.
Kepala Otoritas Terusan Suez Laksamana Usamah Rabii menekankan kecelakaan MV Ever Given itu bukan kesalahan pihaknya. "Kami pihak rugi," ucapnya seraya menambahkan kehilangan pendapatan akibat penutupan kanal itu seharinya US$ 12-15 juta.
Tahun lalu, sebanyak 18.597 kapal berlayar melintasi Terusan Suez dengan rata-rata 50 kapal saban hari.