kabar
Geng motor ikut perangi ISIS
Ada tiga anggota No Surrender, geng motor asal Belanda, ikut pasukan Kurdi memerangi ISIS.
15 Oktober 2014 10:30Anggota geng motor asal Belanda bareng pasukan Kurdi memerangi ISIS. (www.dailymail.co.uk)
Militan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) kini tidak sekadar menghadapi serangan udara pasukuan koalisi dipimpin Amerika Serikat. Mereka juga berhadapan dengan geng motor.
Tiga anggota No Surrender (Pantang Menyerah), geng motor tersohor seantero Belanda, dilaporkan pekan lalu terbang ke Irak dan Suriah untuk membantu pasukan Kurdi memerangi ISIS.
Kejaksaan Agung Belanda menyatakan ketiga orang itu tidak melanggar hukum lantaran ikut berperang di negara lain. Dengan syarat mereka bukan bertempur menghadapi negaranya. Jika terlibat penyiksaan atau perkosaan, mereka bisa diadili di Belanda.
"Bergabung dengan pasukan asing sebelumnya bisa dihukum, tapi sekarang tidak dilarang," kata juru bicara Kejaksaan Agung Belanda Wim de Bruin. "Perbedaan besar dengan ISIS adalah mereka itu organisasi teroris. Artinya, bersiap untuk bergabung dengan ISIS pun dapat diadili."
Pemimpin No Surrender Klaas Otto membenarkan ada tiga anggotanya bergabung dengan pasukan Kurdi menghadapi kelompok ISIS. Mereka berasal dari kota Amsterdam, Rotterdam, dan Breda. Salah satu dari mereka dalam sebuah foto terlihat sedang memegang senapan serbu Kalashnikov.
Otto, mantan anggota geng motor Satu Darah, membentuk No Surrender tahun lalu. Anggotanya kini sudah lebih dari 600 orang.
Tapi bukan hanya warga Belanda saja secara individu ikut bertempur melawan ISIS. Laporan kantor berita Reuters pekan lalu menyebut ada sejumlah warga Amerika berlaku serupa.
Di pihak ISIS, kata sejumlah pejabat Washington, ada lebih dari 15 ribu militan dari 80 negara, termasuk dua ribuan asal Eropa dan seratus dari Amerika.