kabar
Baghdadi pensiun sebagai khalifah sebab luka parah di tulang punggung
Seorang ahli radiologi perempuan dari rumah sakit terbesar di Mosul dan satu dokter bedah lelaki telah merawat Baghdadi.
02 Mei 2015 16:20Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi. Dia mengklaim sebagai khalifah setelah ISIS merebut Kota Mosul, Irak, Juni lalu. (theweek.com)
Pemimpin ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) Abu Bakar al-Baghdadi diyakini tidak akan pernah bisa lagi memimpin lantaran tulang punggungnya luka parah.
Tiga sumber dekat dengan ISIS membenarkan cedera diderita Baghdadi bakal membikin dia pensiun sebagai khalifah. Baghdadi mengangkat dirinya sebagai khalifah dan mengumumkan terbentuknya khilafah islamiyah dalam khotbah Jumat di pekan pertama Ramadan tahun lalu.
Sumber-sumber di Kota Mosul menolak ditulis namanya mengungkapkan seorang ahli radiologi perempuan dari rumah sakit terbesar di Mosul dan satu dokter bedah lelaki telah merawat Baghdadi. Keduanya dan keluarga besar mereka merupakan pendukung setia ISIS.
"Pria itu bukan dokter bedah terkenal," kata seorang penduduk Mosul kepada surat kabar the Guardian. "Mereka berpakaian seperti orang Kandahar (kota di Afghanistan berbatasan dengan Pakistan) dan membawa senjata. Keduanya anggota dewan kesehatan ISIS."
Dia menjelaskan putri dari dokter bedah ini menikah dengan seorang penganut Salafi. "Dia ingin memiliki anak sebanyak mungkin untuk memerangi musuh-musuh Islam," ujarnya.
Baghdadi cedera parah akibat sebuah serangan udara pada 18 Maret lalu di Distrik Al-Baaj, Provinsi Ninawih, dekat dengan perbatasan Suriah. Sasaran serbuan itu adalah konvoi tiga mobil - dipercaya berisi pemimpin ISIS lokal - tengah melintas di antara desa Umm ar-Rous dan Al-Qaraan. Para pejabat waktu itu tidak mengetahui Baghdadi berada dalam rombongan ini.
Karena luka serius dialami Baghdadi, para pentolan ISIS menggelar rapat darurat dan memutuskan Abu Alaa Afri, mantan guru fisika asal Irak, sebagai pemimpin sementara. Dia menjalankan tugas harian sebagai khalifah.
Informasi soal penunjukan Afri ini disampaikan oleh Dr Hisyam al-Hasyimi, penasihat pemerintah Irak, saat diwawancarai majalah Newsweek. “Setelah Baghdadi luka, Afri mulai memimpin Dais (kepanjangan dari Daulah Islamiyah, nama lain ISIS) dengan bantuan para pejabat lain,” kata Hasyimi. “Dia akan menjadi pemimpin Dais bila Baghdadi meninggal.”
Hanya sedikit lingkaran inti ISIS mengetahui bagaimana luka parah diderita Baghdadi dan di mana lokasi dia dirawat. Beberapa pejabat senior ISIS masih menjenguk dia.