kabar
Saudi beri izin tinggal bagi seratus ribu pengungsi Suriah
Mereka mendapat pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan gratis.
12 September 2015 04:54Bocah pengungsi Suriah di kamp Zaatari, Yordania. (Abu Asakir/UNHCR)
Arab Saudi membantah tudingan negaranya sama sekali tidak membantu ratusan ribu pengungsi Suriah. Tuduhan ini muncul setelah pekan lalu ratusan ribu pengungsi merangsek masuk ke Eropa.
Jerman saja tahun ini diperkirakan kebanjiran 800 ribu pengungsi asal Suriah dan negara lain. Ratusan ribu warga Suriah lainnya tinggal di kamp-kamp di Yordania, Libanon, dan Turki.
Hingga kini negara-negara Arab supertajir di Teluk Persia - Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, Kuwait, Oman, dan Bahrain - belum meneken konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa soal pengungsi, sebagai standar perlakuan dan hak bagi orang-orang lari dari negara mereka.
Enam negara Arab Teluk ini termasuk yang menginginkan Presiden Suriah Basyar al-Assad tumbang. Mereka memasok dana dan senjata bagi kaum pemberontak.
Seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengungkapkan negaranya telah menampung sekitar 2,5 juta pengungsi Suriah sejak perang melanda negeri Syam itu empat tahun lalu. "Untuk memastikan martabat dan keamanan mereka, kerajaan menerapkan kebijakan untuk tidak memperlakukan mereka sebagai pengungsi atau menempatkan mereka di kamp-kamp pengungsi," katanya kepada kantor berita resmi Saudi Press Agency.
"Arab Saudi menangani para pengungsi dari pendekatan agama dan kemanusiaan," ujar pejabat menolak disebut identitasnya itu. "Kami tidak ingin besar mulut atau diliput media."
"Bagi pengungsi mendapat izin tinggal, mereka berhak memperoleh pendidikan, layanan kesehatan, dan pekerjaan gratis, sesuai perintah raja pada 2012," tuturnya. Para pelajar Suriah telah dimasukkan ke sekolah-sekolah pemerintah tanpa bayaran.
Dia menambahkan negara Kabah ini juga memberikan dana bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi Suriah di kamp-kamp di Yordania, Libanon, dan Turki. Besarnya sudah US$ 700 juta atau kini setara hampir Rp 10 triliun.