kabar
Emir Dubai bilang invasi ke Irak awal kekacauan di dunia Arab
Menurut Syekh Muhammad, invasi ke Irak dan pembubaran angkatan bersenjata negara itu merupakan awal dari keterpurukan dunia Arab.
30 Oktober 2015 14:24Emir Dubai Syekh Muhammad bin Rasyid al-Maktum menjadi sampul depan majalah Newsweek Middle East. (Newsweek Middle East)
Syekh Muhammad bin Rasyid al-Maktum, Emir Dubai sekaligus Wakil Presiden dan Perdana Menteri Uni Emirat Arab untuk pertama kalinya menceritakan soal pertemuannya dengan Presiden Irak Saddam Husain menjelang invasi Amerika Serikat ke negara itu.
Syekh Muhammad sudah mengira invasi pasukan sekutu ke negara 1001 Malam itu bakal menimbulkan petaka di kawasan Timur Tengah. Dia pun berinisiatif terbang ke Ibu Kota Baghdad buat menemui Saddam. Pertemuan kedua pemimpin ini berlangsung sekitar lima jam.
"Diskusi kami berjalan jujur tapi juga emosional," kata Syekh Muhammad dalam wawancara khusus dengan majalah Newsweek Middle East. "Saddam keluar ruangan empat kali lalu kembali, memesan teh Irak, kemudian kami melanjutkan pembicaraan."
Menurut dia, invasi ke Irak dan pembubaran angkatan bersenjata negara itu merupakan awal dari keterpurukan dunia Arab. "Dan akhirnya mengarah pada kekacauan seperti terjadi sekarang," ujarnya.
Setelah rezim Saddam tumbang, Irak terbelah. Konflik Sunni dan Syiah makin meruncing. Persoalan kini bertambah pelik setelah kemunculan milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah), telah menguasai sepertiga wilayah Irak dan setengah negara Suriah.