kabar
Media Iran dilarang sebut nama mantan Presiden Muhammad Khatami
Padahal konstitusi Iran melarang menghambat kebebasan pers.
18 Februari 2015 02:39Presiden Iran hasan Rouhani saat bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin. Rouhani mendapat sokongan dari Muhammad Khatami dalam pemilihan presiden 2013. (commons.wikimedia.org)
Seluruh media di Iran telah dilarang melansir nama atau foto Muhammad Khatami, mantan presiden dari kalangan reformis.
Pihak berwenang di Iran pernah mengambil langkah serupa terhadap tokoh-tokoh reformis dan oposisi, namun kebijakan kali ini pantas pantas disorot lantaran berlaku di pemerintahan Hasan Rouhani telah menjanjikan kebebasan lebih besar.
Juru bicara kehakiman Iran Gholam-Hossein Mohseni-Ejei mengungkapkan Departemen Kehakiman Teheran Senin lalu mengeluarkan aturan melarang penyebutan nama Khatami di media Iran. Sistem kehakiman di Iran dikuasai kaum konsercatif memang terpisah dari pemerintahan. Alhasil, Rouhani juga tidak bisa berkutik atas keputusan ini.
"Ada sebuah perintah melarang media melansir foto atau laporan mengenai orang ini (Khatami)," kata Mohseni Ejei tanpa mau menyebut nama Khatami, seperti dilansir ISNA. kantor berita semiresmi ini juga tidak menulis nama Khatami dalam laporannya, mereka cuma bilang pemimpin pemerintahan reformis.
Khatami dituding sebagai dalang perlawanan atas pemerintah setelah menyokong dua tokoh oposisi sekaligus bekas calon presiden Mir Husain Musawi dan Mahdi Karroubi. Keduanya dikenai tahanan rumah sejak Februari 2011. Zahra Rahnavard, istri Musawi, juga pentolan oposisi, menjalani hukuman serupa.
Ini bukan kali pertama pemerintah Iran mengharamkan penyebutan nama Khatami di media Iran. Pada 2010 aturan sama juga berlaku bagi Khatami, Musawi, Rahnavard, dan Karroubi. Tapi larangan itu dikendurkan di akhir tahapan pemilihan presiden 2013.
Dukungan Khatami atas Rpuhani dalam pemilihan kali itu amat penting sehingga Rouhani terpilih. Setelah kemenangan Rouhani, Khatami menulis sebuah artikel buat surat kabar the Guardian. Dia mendesak Barat segera bekerja sama dengan presiden baru itu buat mengakhiri konflik soal program nuklir Iran.
Mohseni Ejei tidak menyebut apakah larangan itu berlaku pula bagi tokoh-tokoh pembangkang lain. Namun laporan media-media di Iran mengisyaratkan seperti itu.
Media-media garis keras menggunakan istilah para pemimpin penghasut bagi ketiga tokoh sedang menjalani tahanan rumah. Meski tidak dikenai status tahanan rumah, Khatami dilarang ke luar negeri.
Ketiga tokoh ini pernah menduduki jabatan penting dalam pemerintahan. Musawi adalah perdana menteri Iran pada 1980-an, Khatami presiden selama 1997-2005, dan Karroubi tadinya ketua parlemen.
Selama kampanye pemilihan presiden, Rouhani mengatakan dia yakin tahanan rumah bagi para pemimpin oposisi mesti dihapus, tapi dia tidak melakukan itu sampai sekarang. Keputusan buat memebebaskan mereka dari hukuman itu berada di tangan pemimpin agung Ayatullah Ali Khamenei
Sensor dilarang berdasarkan konstitusi Iran, namun Iran memiliki rekor terburuk di dunia untuk urusan kebebasan pers. Lusinan wartawan dan narablog masih mendekam dalam penjara. Mardom-e-Emrooz, koran berhaluan reformis, ditutup Januari lalu karena menunjukkan solidaritas atas tabloid satir terbitan Prancis Charlie Hebdo sehabis teror menewaskan 12 orang di kantor redaksi mereka.