kabar
Israel tidak anggap KTT OKI di Jakarta luar biasa
Hingga hari ini tidak ada satu pun media di negara Zionis itu menulis soal konferensi dihadiri sedikit kepala negara/pemerintahan itu.
07 Maret 2016 01:54Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki saat menggelar jumpa pers bareng di kantor Kementerian Luar Negeri di Jakarta, 14 Desember 2015. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Israel tidak menganggap luar biasa penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi luar biasa OKI (Organisasi Konferensi Islam) tengah berlangsung di Jakarta. Padahal konferensi berlangsung dua hari, 6-7 Maret, ini membahas isu Palestina, terutama kompleks Masjid Al-Aqsa.
Hingga hari ini tidak ada satu pun media di negara Zionis itu menulis soal konferensi dihadiri sedikit kepala negara/pemerintahan itu. Haaretz, Times of Israel, Jerusalem Post, dan Yediot Ahronot lebih tertarik membahas mengenai perkembangan pemilihan calon presiden Amerika Serikat dari partai Republik dan Demokrat.
Bahkan pengusaha sekaligus bekas orang pemerintahan Israel, Emmanuel Shahaf, baru tahu kemarin tentang adanya konferensi itu. "Saya baru tahu. Di sini (Israel) tidak ada satu pun media menulis soal hal itu," katanya kepada Albalad.co melalui WhatsApp.
Dihubungi terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon menolak berkomentar.
Pelaksanaan konferensi OKI ini dinilai tidak pas momentumnya. Sebab ada tiga isu besar menjadi perhatian negara-negara di Timur Tengah merupakan tetangga dekat Palestina, yakni konflik Arab Saudi-Iran, Suriah, dan ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah).
Jakarta bersedia menjadi tuan rumah untuk menunjukkan komitmen Indonesia dalam membela perjuangan bangsa Palestina. Juga bagian dari pelaksanaan amanat konstitusi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi Ahad pekan ini dijadwalkan melantik Maha Abu Susheh sebagai konsul kehormatan pertama Indonesia buat Palestina. Pelantikan bakal berlangsung di Kota Ramallah, Tepi Barat.