kabar
Terharu, Dato Tahir gendong bocah pengungsi Suriah
Lawatan Dato Tahir ke dua kamp pengungsi Suriah ini berlangsung sehari setelah dia menyatakan akan memberikan bantuan dana US$ 1 juta bagi mereka.
27 Oktober 2016 08:33Bos Mayapada Group Dato Tahir menggendong seorang bocah pengungsi Suriah saat berkunjung ke kamp UNCHR di Ibu Kota Amman, Yordania, 27 Oktober 2016. (KBRI Amman buat Albalad.co)
Faisal Assegaf
Sebelum menuju kamp pengungsi Suriah di Azraq, daerah perbatsan Yordania dengan Irak, bos Mayapada Group Dato Tahir hari ini mengunjungi tempat penampungan dikelola UNHCR (Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi) di Ibu Kota Amman, Yordania.
Kunjungan rombongan Dato Tahir dan Charles Honoris, anggota Komisi Bidang Pertahanan dan Luar Negeri Dewan Perwakilan Rakyat, ini ditemani Duta Besar Indonesia buat Yordania Teguh Wardoyo.
Dato Tahir terlihat terharu saat menemui keluarga pengungsi Siriah di kamp UNHCR itu, didominasi anak-anak usia sekolah tidak bisa melanjutkan pendidikan karena keterbatasan kapasitas di sekolah-sekolah umum di negara Bani Hasyim tersebut.
"Dengan spontan, Dato Tahir memeluk anak-anak pengungsi itu," kata Nico Adam, pejabat di KBRI (Kedutaan Besar Republik Indonesia) di Amman, kepada Albalad.co melalui WhatApp hari ini. Dia bahkan menggendong Saleh, nama samaran, masih berumur sekitar setahun.
Dia juga berusaha menghibur anak-anak pengungsi Suriah. "Tetaplah tegar," ujar Dato Tahir kepada Abddulah (bukan nama sebenarnya), 13 tahun.
Dari kamp UNHCR, rombongan Dato Tahir melanjutkan perjalanan ke Kamp Azraq. Di sini terdapat sekitar 32 ribu dari total 700 ribu pengungsi Suriah ditampung di Yordania.
Lawatan Dato Tahir ke dua kamp pengungsi Suriah ini berlangsung sehari setelah dia menyatakan akan memberikan bantuan dana US$ 1 juta bagi mereka.
Dihubungi terpisah, Teguh Wardoyo menjelaskan bantuan itu dalam bentuk dana dan bakal ditransfer ke rekening UNHCR. "Untuk digunakan membantu para pengungsi anak-anak, perempuan, layanan kesehatan, bantuan dana tunai bulanan bagi 300 ribu keluarga pengungsi, serta dana bantuan pendidikan atau beasiswa," ujarnya.
Dato Tahir merupakan konglomerat Indonesia pertama membantu pengungsi Suriah. Lelaki 64 tahun ini di urutan ke-12 dalam daftar orang paling tajir di Indonesia versi majalah Forbes tahun ini, dengan total kekayaan US$ 2,4 miliar.
Dato Tahir memang dikenal sebagai filantrofis. Sumbangannya paling menghebohkan sebesar US$ 75 juta untuk memberantas TBC, HIV, dan Malaria di Indonesia, bekerja sama dengan Bill & Melinda Gates Foundation.
Perang saudara melanda Suriah sejak 2011 diperkirakan telah menewaskan lebih dari 300 ribu orang. Sekitar tujuh juta lainnya terpaksa mengungsi.