kabar
Ribuan rakyat Turki protes beleid pemerkosaan
Jika undang-undang itu disahkan, lelaki memperkosa gadis berusia di bawah 18 tahun dan menikahi korban bisa bebas dari hukuman.
21 November 2016 04:09Kota Istanbul, Turki. (thstregisistanbul.com)
Faisal Assegaf
Ribuan orang turun ke jalan di Istanbul dan kota-kota lainnya di Turki, memprotes sebuah undang-undang membolehkan pemerkosa anak bebas bila menikahi korbannya.
Pemerintah Turki menekankan beleid itu akan menyelesaikan hambatan hukum disebabkan maraknya pernikahan dini di negara itu. Namun para penolak mengkritik akta ini hanya melegitimasi pemerkosaan.
Para pengunjuk rasa di Istanbul meneriakkan slogan, "Kami tidak akan bungkam. Kami tidak akan taat. Cabut undang-undang itu segera."
Sekitar tiga ribu orang berkumpul di Alun-alun Kadikoy, Istanbul, seraya mengangkat spanduk bertulisan "Pemerkosaan tidak bisa diakui" dan "AKP singkirkan tangan Anda dari tubuh saya", merujuk pada partai berkuasa AKP (Partai Keadilan dan Pembangunan).
Demonstrasi serupa berlangsung di Ankara, Izmir, dan Trabzon.
Jika undang-undang itu disahkan, lelaki memperkosa gadis berusia di bawah 18 tahun dan menikahi korban bisa bebas dari hukuman.
Beleid itu akan diterapkan atas kasus-kasus pemerkosaan terjadi pada 2005 hingga 16 November 2016.
Seorang ibu bernama Cigdem Evcil bilang akta itu tidak normal dan tak masuk akal. "Bila saya biarkan hal ini terjadi pada anak saya, kalau kaum ibu di negara ini membiarkan itu terwujud, artinya kami ini bukan ibu," ujarnya kepada BBC.