kabar
Orang Arab muslim dan Yahudi menari bareng dalam perayaan Hanukkah di Bahrain
Bahrain, berpenduduk sekitar 1,4 juta orang, adalah satu-satunya negara Arab Teluk memiliki sebuah sinagoge. Saat ini hanya tersisa kurang dari 50 orang Yahudi di Bahrain.
27 Desember 2016 04:52Perayaan hari suci umat Yahudi, Hanukkah, di Bahrain pada 24 Desember 2016. (YouTube)
Faisal Assegaf
Perayaan Hanukkah Sabtu malam pekan lalu digelar di Bahrain. Miliarder Amerika Serikat berdarah Yahudi Lazer Scheiner mengundang beberapa orang Arab dan pengusaha muslim setempat buat memperingati malam pertama dari hari suci umat Yahudi itu.
Dalam rekaman video diunggah di YouTube dan telah ditonton lebih dari sepuluh ribu kali, orang-orang Arab berkafiyeh dan Yahudi ultra-Orthodoks memakai kippah menyanyi dan menari bareng dengan iringan musik.
Hanukkah adalah peringatan berdirinya kuil suci kedua Yahudi di Yerusalem pada abad kedua. Hanukkah dirayakan selama delapan malam dan hari dengan menyalakan lilin di menorah, tempat pembakaran lilin bercabang delapan dengan satu tambahan. Waktu perayaan Hanukkah jatuh saban akhir November hingga akhir Desember.
Bahrain, berpenduduk sekitar 1,4 juta orang, adalah satu-satunya negara Arab Teluk memiliki sebuah sinagoge. Negara ini mempunyai sekitar 1.500 orang Yahudi pada 1948, namun hampir semuanya pindah setelah perang Enam Hari pada 1967. Saat ini hanya tersisa kurang dari 50 orang Yahudi di Bahrain.
Selama 2008-2010, duta besar Bahrain untuk Amerika Serikat dijabat oleh Huda Nunu, perempuan Yahudi pernah menjabat anggota parlemen.
Tahun lalu adalah pertama kali Raja Bahrain Syekh Hamad bin Isa al-Khalifah menggelar perayaan Hanukkah. Dia mengundang Rabbi Moshe Levin, Direktur Konferensi Rabbi Eropa, yang memimpin perayaan Hanukkah itu. Sekitar 50 orang Yahudi hadir dalam perayaan Hanukkah tahun lalu tersebut.
Dalam sambutannya, Syekh Hamad bilang seruan untuk memerangi teror perlu datang dari seluruh pemimpin dari berbagai agama. Dia memastikan semua pemeluk agama di Bahrain bisa hidup tanpa rasa takut. "Kami akan terus mengizinkan orang-orang Yahudi hidup damai dan tenang, memelihara gaya hidup, tradisi, dan perintah agama mereka tanpa rasa cemas," katanya.