kabar
Pertemuan Joko Widodo-Pence tidak bahas soal rencana pemindahan Kedutaan Amerika ke Yerusalem
Pence bulan lalu bilang kepada AIPAC, Trump benar-benar serius mengenai rencana pemindahan kedutaan ke Yerusalem.
25 April 2017 09:39Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Faisal Assegaf
Dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence pekan lalu di Jakarta, Presiden Joko Widodo tidak membahas soal rencana Presiden Amerika Donald Trump memindahkan Kedutaan Besar Amerika ke Yerusalem.
Pence melakukan kunjungan kenegaraan ke Jakarta 20-21 April lalu. Itu merupakan lawatan resmi pertamanya sejak dilantik Januari tahun ini.
"Tidak pembicaraan spesifik menyinggung hal itu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menjawab pertanyaan Albalad.co hari ini. Dia menekankan komentar Trump mengenai pemindahan Kedutaan Amerika dari Ibu Kota Tel Aviv, Israel, ke Yerusalem bukan pernyataan resmi.
Pence bulan lalu menjelaskan kepada the American Israeli Public Affairs Committee (AIPAC), lembaga lobi Israel paling berpengaruh di Amerika, Trump benar-benar serius mengenai rencana pemindahan kedutaan ke Yerusalem.
Bila rencana itu terlaksana, berarti Amerika mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Negara Zionis ini secara sepihak pada 1980 mengklaim Yerusalem sebagai ibu kota abadi mereka dan tidak dapat dibagi dua dengan Palestina. Padahal Palestina berniat menjadikan Yerusalem Timur menjadi ibu kota.
Arrmanatha menjelaskan pertemuan kedua pemimpin membahas konflik di Timur Tengah, termasuk konsep solusi dua negara untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Perundingan antara Palestina dan Israel mandek sejak konferensi di Annapolis, Mayrland, Amerika, dua dasawarsa lalu. Upaya menghidupkan kembali pembicaraan damai antara kedua pihak bertikai terganjal oleh kebijakan Israel melanjutkan pembangunan permukiman Yahudi ilegal di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.