kabar
KBRI Baghdad data warga Indonesia tinggal di Kurdistan
Hingga kemarin hampir 300 orang mengirim datanya ke KBRI.
03 Oktober 2017 01:38Duta Besar Indonesia untuk Irak Bambang Antarikso dan staf KBRI Baghdad berpose memperingati hari batik nasional pada 2 Oktober 2017. (Facebook/KBRI Baghdad)
Faisal Assegaf
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ibu Kota Baghdad mulai mendata warga negara Indonesia tinggal di wilayah Kurdistan, utara Irak.
"Sejak beberapa hari lalu kita lakukan pembaruan data warga negara Indonesia di Kurdistan," kata Duta Besar Indonesia untuk Irak Bambang Antarikso kepada Albalad.co melalui WhatsApp kemarin. Dia menambahkan hingga kemarin, hampir 300 warga Indonesia di Kurdistan mengirimkan datanya ke KBRI melalui
Bambang menjelaskan pendataan itu dilakukan sebagai langkah antisipatif jika memang situasi di Kurdistan memburuk sehabis pelaksanaan referendum Senin pekan lalu. Sejauh ini, menurut dia, kondisi di Kurdistan masih kondusif dan kegiatan masyarakat berjalan normal.
Data mesti dikirim warga Indonesia itu meliputi nama, tempat dan tanggal lahir, nomor paspor, nomor iqamah, nomor telepon seluler, nama perusahaan dan telepon kantor (tenaga kerja formal), nama dan nomor telepon majikan (tenaga kerja informal), alamat lengkap di Irak, alamat lengkap di Indonesia, serta kontak keluarga di Indonesia (nama dan nomor telepon).
Data pribadi dikirim ke KBRI Baghdad melalui +9647505946982 atau surat elektronik mochammadarif@kemlu.go.id.
Hubungan pemerintah pusat di Baghdad dengan KRG (Pemerintah Regional Kurdistan) memburuk sejak plebisit minggu lalu menghasilkan lebih dari 92 persen rakyat Kurdistan ingin merdeka dari Irak. Baghdad menegaskan referendum tersebut melanggar konstitusi.
Karena itu, Baghdad memberlakukan larangan terbang bagi maskapai internasional sejak Jumat pekan lalu. Mereka juga bakal menurunkan pasukan buat merebut ladang-ladang minyak dikuasai pasukan Kurdi di Kota Kirkuk. Parlemen Irak sudah memerintahkan Baghdad mengadili para pejabat KRG, termasuk Masud Barzani, karena telah menggelar plebisit.