kabar
Ulama senior Saudi sebut perempuan tidak wajib berabaya
Selama ini kaum hawa di negeri Dua Kota Suci tersebut wajib berabaya dan berjilbab serba hitam di tempat umum.
11 Februari 2018 07:15Perempuan Arab Saudi di stadion. (Saudi Gazette)
Faisal Assegaf
Ulama senior Arab Saudi Syekh Abdullah al-Mutlaq bilang kaum hawa di negara Kabah itu tidak wajib berabaya sebagai pakaian muslimah.
Anggota Dewan Ulama Senior Arab Saudi ini menjelaskan 90 persen perempuan muslim di seluruh dunia tidak berabaya. "Jadi kita tidak boleh memaksa mereka memakai abaya," kata Syekh Abdullah dalam sebuah program televisi Jumat lalu.
Komentarnya itu makin menandai kian moderatnya Arab Saudi dalam menerjemahkan ajaran Islam.
Selama ini kaum hawa di negeri Dua Kota Suci tersebut wajib berabaya dan berjilbab serba hitam di tempat umum. Namun beberapa tahun belakangan makin banyak perempuan Saudi berabaya warna warni.
Pernyataan Syekh Abdullah itu keluar setelah awal bulan ini perempuan Saudi dibolehkan menonton laga sepak bola di stadion untuk pertama kali.
Reformasi sosial melalui Visi 2030 diluncurkan Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman memang menguntungkan kaum hawa. Saudi tahun lalu mengumumkan perempuan boleh menyetir mobil mulai Juni tahun ini.
Desember tahun lalu, ribuan perempuan Saudi menyaksikan konser penyanyi perempuan asal Libanon Hiba Tawaji di Ibu Kota Riyadh. Bioskop pertama di negara Bani Saud tersebut direncanakan buka Maret tahun ini.