kabar
Madrasah aliyah di Jakarta akan ajarkan bahasa Ibrani
Pelajaran itu diberikan kepada murid kelas X selama tiga tahun hingga mereka kelas XII.
18 Juli 2018 11:49Sapri Sale tengah mengajar bahasa Ibrani di Jakarta, 7 Maret 2018. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Faisal Assegaf
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 4 di bilangan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, melakukan terobosan. Sekolah menitikberatkan pada pendidikan agama Islam ini bakal mengajarkan bahasa Ibrani kepada siswanya.
Kepala sekolah MAN 4 Ismail Nur menjelaskan mata pelajaran bahasa Ibrani itu akan mulai diberikan kepada anak didiknya awal Oktober mendatang. Mereka akan belajar bahasa orang Yahudi itu sekali sepekan.
"Bahasa Ibrani akan diajarkan kepada anak-anak kelas X (Kelas I SMA) selama dua jam pelajaran atau 70 menit," kata Ismail saat dihubungi Albalad.co melalui telepon selulernya sore ini. "Mereka akan belajar bahasa Ibrani sampai kelas XII."
Ismail belum bisa menentukan kapan jadwal pelajaran bahasa Ibrani itu. Sebab semua disesuaikan dengan pengajarnya, Sapri Sale. Kemungkinan, lanjut dia, saban Senin atau Kamis.
Dia mengakui tidak perlu khawatir untuk mengajarkan bahasa Ibrani di sekolahnya. Sebab bahasa adalah budaya dan tidak ada kaitannya dengan politik.
Selain itu, menurut Ismail, di sekolahnya juga sudah diajarkan dua bahasa asing lainnya, yakni Arab dan Mandarin. Pelajaran bahasa asing ini masuk dalam muatan lokal.
Ismail menekankan dengan belajar bahasa Ibrani, murid-muridnya bisa mempelajari mengenai agama Nasrani dan Yahudi langsung dari sumber aslinya. Sehingga nantinya mereka bisa memahami dua agama samawi lainnya, Nasrani dan Yudaisme, selain Islam mereka anut.
Dia mengatakan belajar bahasa asing juga untuk bekal menjalin hubungan ekonomi dan budaya dengan negara pengguna bahasa bersangkutan.
Dihubungi sebelumnya, Sapri Sale membenarkan dirinya telah mencapai kesepakatan dengan kepala sekolah MAN 4 untuk mengajarkan bahasa Ibrani. "Ini sebuah terobosanya," ujarnya.
Sapri Sale merupakan orang Indonesia pertama membuka kursus bahasa Ibrani terbuka untuk umum. Sarjana bahasa Arab luusan Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir, ini membuka kursus itu sejak awal Maregt lalu di kantor Indonesia Conference on Religion and Peace (ICRP) di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sapri juga orang Indonesia pertama menulis kamus Ibrani-Indonesia dan Indonesia-Ibrani. Dia juga mengarang buku soal cara belajar Ibrani untuk lidah Indonesia.
Sila baca pula:
Saya ingin orang Indonesia bisa belajar bahasa Ibrani