kabar
Ulama Arab Saudi meninggal karena disiksa dalam penjara
Sejak Pangeran Muhammad bin Salman menjabat putera mahkota pada 21 Juni 2017, Arab Saudi getol menangkapi para pembangkang.
22 Januari 2019 07:55Ulama Arab Saudi Syekh Ahmad al-Amari. (Twitter)
Faisal Assegaf
Setelah dibebaskan dari Penjara Dhahban di Kota Jeddah, 2 Januari lalu, ulama Arab Saudi tersohor Syekh Ahmad al-Amari akhirnya meninggal Ahad lalu.
Syekh Ahmad, ditangkap sejak Juli tahun lalu, dibebaskan dalam keadaan koma dan dipindah ke Rumah Sakit Raja Abdullah.
Menurut Abdullah, ayahnya itu dimakamkan di Makkah setelah disalatkan di Masjid Al-Haram.
Syekh Ahmad, 69 tahun, adalah mantan dekan Sekolah Quran di Universitas Madinah.
Yahya as-Sirri, direktur kelompok hak asasi manusia AQLST, menjelaskan Syekh Ahmad ditangkap dari rumahnya pada Juli tahun lalu. Koleganya, Syekh Safar al-Hawali mengalami nasib serupa.
Yahya tidak yakin Syekh Ahmad tutup usia lantaran masalah kesehatan. Sebab mendiang dalam keadaan sehat ketika dikunjungi keluarga bulan lalu.
Dia mengatakan Syekh Ahmad ditahan dalam sel isolasi hingga dibebaskan dalam keadaan koma. "Saya percaya ini kasus pembunuhan dalam penjara ketimbang tidak mendapat perawatan semestinya," kata Yahya kepada Middle East Eye. "Mereka membebaskan dia (Syekh Ahmad) karena mereka tahu dia akan wafat."
Sejak Pangeran Muhammad bin Salman menjabat putera mahkota pada 21 Juni 2017, Arab Saudi getol menangkapi ulama, aktivis, wartawan, akademisi, pengusaha, dan pangeran dianggap membangkang kepada penguasa.