kabar
Pejabat UEA serukan negara-negara Arab berhubungan baik dengan Israel
Pada Oktober tahun lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melawat ke Oman dan diterima oleh Sultan Qabus bin Said.
29 Maret 2019 03:11Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel Miri Regev mengunjungi Masjid Agung Syekh Zayid di Ibu Kota Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, 29 Oktober 2018. (Courtesy Chen Kedem Maktoubi)
Faisal Assegaf
Menteri Luar Negeri Uni Emirat Arab (UEA) Anwar Gargasy Rabu lalu menyerukan negara-negara Arab untuk tidak lagi memboikot Israel. Dia meminta dunia Arab menjalin hubungan lebih erat dengan negara Zionis itu.
"Bertahun-tahun ketika dunia Arab memutuskan untuk tidak menjalin kontak dengan Israel, itu keputusan sangat ssangat keliru," katanya dalam wawancara khusus dengan surat kabar lokal the National. "Karena jelas, Anda harus benar-benar memisahkan antara isu politik dan menjaga saluran komunika tetap terbuka."
Gargasy telah memperkirakan bakal terjadi peningkatan hubungan antara negara-negara Arab dengan Israel, termasuk kesepakatan bilateral berskala kecil serta saling berkunjung antara politisi dan atlet dari kedua pihak.
Dia menambahkan solusi dua negara dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel tidak dapat dicapai. Karena itu, jalan satu-satunya adalah slusi satu negara bagi bangsa Yahudi dan Palestina.
Dari 22 negara anggota Liga Arab, hanya dua sudah membina hubungan diplomatik dengan Israel, yakni Mesir sejak 1979 dan Yordania sedari 1994.
Meski begitu, beberapa tahun belakangan negara-negara Arab Teluk bermesraan dengan negara Bintang Daud itu. Pada Oktober tahun lalu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melawat ke Oman dan diterima oleh Sultan Qabus bin Said.
Di bulan sama, Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel Miri Regev menghadiri turnamen Yudo Abu Dhabi Grand Slam di Ibu Kota Abu Dhabi, UEA.