kabar
Arab Saudi dukung kebijakan Cina tindas muslim Uighur
Arab Saudi sekawan menyatakan Cina berhasil mengembalikan stabilitas keamanan di Xinjiang dan menjamin hak asasi manusia bagi semua kelompok etnis di sana.
14 Juli 2019 17:23Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Arab News)
Faisal Assegaf
Arab Saudi, Rusia, dan 35 negara lainnya menyurati Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), menyatakan dukungan terhadap kebijakan Cina di Provinsi Xinjiang, dihuni mayoritas muslim, termasuk etnis Uighur.
Barat menuding Cina melanggar hak asasi manusia lantaran menahan sekitar sejuta warga muslim dan menindas etnis Uighur. Sebanyak 22 duta besar pekan ini menandatangani surat ditujukan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB, berisi kecaman terhadap Cina atas kebijakannya itu.
Dalam surat sokongannya, Arab Saudi dan 36 negara itu memuji keberhasilan Cina dalam penegakan hak asasi manusia. "Menghadapi tantangan berat soal terorisme dan ekstremisme, Cina telah mengambil sejumlah tindakan dalam konteks kotraterorisme dan deradikalisasi di Xinjiang, termasuk membangun pusat pendidikan ketrampilan dan pelatihan."
Arab Saudi sekawan menyatakan Cina berhasil mengembalikan stabilitas keamanan di Xinjiang dan menjamin hak asasi manusia bagi semua kelompok etnis di sana. Mereka menyebut tidak ada serangan teroris di Xinjiang dalam tiga tahun belakangan, masyarakat di sana merasa bahagia, tercukupi, dan aman.
Selain Arab Saudi dan Rusia, surat dukungan terhadap kebijakan Cina di Xinjiang juga diteken oleh duta besar dari banyak negara Afrika, Korea Utara, venezuela, Kuba, Belarus, Myanmar, Filipina, Suriah, Pakistan, Oman, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Bahrain.