Presiden Israel tugaskan Netanyahu bentuk kabinet

Presiden Israel Reuven Rivlin Rabu lalu menugaskan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membentuk pemerintahan.

Keputusan ini dibuat setelah pertemuan Netanyahu dan Benny Gantz di kediaman resmi Rivlin gagal mencapai kesepakatan buat membikin pemerintahan persatuan nasional. Dia memberi tenggat hingga 24 Oktober kepada Netanyahu.

Netanyahu - sudah lima kali menjabat perdana menteri dan terlama sepanjang sejarah Israel - juga gagal membuat kabinet setelah pemilihan umum April lalu. Dalam pemilihan 17 September, Partai Likud dipimpin Netanyahu meraup 32 dari 120 kursi Knesset (parlemen) Israel), kalah satu kursi dari Partai Kahalon dikomandoi Benny Gantz.

Meski begitu, Netanyahu mendapatkan 55 suara anggota Knesset untuk membentuk pemerintahan, sedangkan Gantz cuma 54 suara.

"Netanyahu memiliki kesempatan terbaik untuk membentuk sebuah pemerintahan," kata Rivlin dalam pidatonya. Dia menambahkan dirinya menawarkan usulan undang-undang bisa membuat perdana menteri berhenti sementara saat menghadapi dakwaan pengadilan dan bakal digantikan oleh seorang wakil perdana menteri.

Beleid semacam itu memungkinkan Gantz menjadi perdana menteri kalau Netanyahu didakwa pengadilan, namun Ganzt menolak gagasan ini.

Netanyahu telah mendapat sokongan dari partainya Likud, Yamina, Shas, dan United Torah Judaism. Dia membutuhkan Yosrael Beitenu, Labor-Gesher, dan Kahalon untuk membentuk pemerintahan persatuan, tapi ketiga partai ini menolak bergabung. "Ketidakmampuan saya membentuk sebuah pemerintahan lebih kecil ketimbang Gantz," ujar Netanyahu saat menerima mandat itu.

Kalau Netanyahu gagal membentuk kabinet seperti terjadi setelah pemilihan umum April lalu, Rivlin bisa memberikan mandat kepada Gantz atau anggota Likud lainnya. Dia juga dapat meminta Knesset memilih seorang calon perdana menteri dengan sokongan 61 anggota dalam waktu 21 hari.