kabar
Gerakan Papua merdeka bantah terima dukungan dari Israel
Rumbiak menekankan gerakan Papua merdeka tidak mungkin meminta bantuan Israel karena mereka juga senasib dengan bangsa Palestina: sama-sama dijajah.
09 Oktober 2019 06:45Demonstrasi menuntut Papua merdeka berlangsung di seberang istana presiden di Jakarta, 22 Agustus 2019. (Faisal Assegaf/Albalad.co)
Faisal Assegaf
Juru bicara United Movement for Liberation of West Papua (UMLWP) Jacob Rumbiak membantah tudingan gerakan Papua merdeka mendapat sokongan dari Israel.
"Kami tidak pernah menerima bantuan dari Israel atau meminta sokongan kepada mereka," kata Rumbiak kepada Albalad.co melalui telepon selulernya kemarin. Tapi dia tidak menutup kemungkinan kalau perjuangan mandek bakal meminta bantuan gerakan Zionis.
Rumbiak menekankan gerakan Papua merdeka tidak mungkin meminta bantuan Israel karena mereka juga senasib dengan bangsa Palestina: sama-sama dijajah.
Sejumlah pihak mencurigai Israel terlibat dalam mendukung gerakan Papua merdeka. Sebab pengaruh negara Zionis itu di negara-negara Pasifik Selatan - menjadi basis dukungan gerakan Papua merdeka - cukup kuat.
Salah satunya adalah Nauru, negara supermungil telah mengikuti jejak Amerika Serikat: mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Rumbiak mengakui komunitas Yahudi di Papua memang sudah bangkit beberapa tahun belakangan. "Karena memang ada sebagian orang Papua merupakan keturunan Suku Dina, satu12 suku Israel hilang," ujarnya.
Orang-orang Yahudi di Papua sudah rajin berkumpul, merayakan Shabbat dan hari-hari suci Yahudi lainnya. Bahkan, menurut pemimpin jemaat Yahudi di Papua Aharon Sharon, sebuah sinagoge sudah dibangun di Timika.
Rumbiak juga membantah UMLWP terlibat dalam kerusuhan di Wamena dan Jayapura baru-baru ini. " Kami menolak rasisme dan anti etnis tertentu karena rasisme dibenci masyarakat internasional," tuturnya. "Gerakan kami adalah perjuangan hak asasi menuntut hak menentukan nasib sendiri."