kabar
Pangeran Qatar jadi UNHCR Eminent Advocate setelah sumbang Rp 495 miliar buat pengungsi Bangladesh dan Yaman
Itu merupakan sumbangan terbesar pernah diterima UNHCR sejak lembaga itu didirikan 69 tahun lalu
12 Oktober 2019 02:55Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi Filippo Grandi menyerahkan sertifikat penunjukan pangeran asal Qatar Syekh Tsani bin Abdullah bin Tsani ats-Tsani sebagai UNHCR Eminent Advocate kepada perwakilannya, Syekh Khalifah bin Tsani ats-Tsani di markas UNHCR di Kota Jenewa, Swiss, 9 Oktober 2019. (UNHCR/Jean Marc Ferré)
Faisal Assegaf
UNHCR (Komisi Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Untuk Pengungsi) Rabu lalu menunjuk pangeran asal Qatar Syekh Tsani bin Abdullah bin Tsani ats-Tsani menjadi UNHCR Eminent Advocate, setelah sebelumnya menyumbang dana US$ 35 juta (kini setara Rp 495 miliar) bagi pengungsi Bangladesh dan Yaman.
Itu merupakan sumbangan terbesar pernah diterima UNHCR sejak lembaga itu didirikan 69 tahun lalu.
Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengaku girang dengan komitmen kuat Syekh Tsani untuk membantu para pengungsi di seluruh dunia, seperti dilansir dari siaran pers UNHCR. "Kedermawanannya sungguh luar biasa telah sangat meningkatkan kehidupan ribuan pengungsi lelaki, perempuan, dan anak-anak di Bangladesh dan Yaman," katanya.
Upacara penetapan Syekh Tsani itu berlangsung di markas UNHCR di Kota Jenewa, Swiss. Syekh Khalifah bin Tsani ats-Tsani datang mewakili Syekh Tsani.
Syekh Tsani menjadi UNHCR Eminent Advocate keempat setelah pengusaha Hamdi Ulukaya asal Amerika Serikat, Syekha Jawahir al-Qassimi dari Syarjah (Uni Emirat Arab), dan Dato Tahir dari Indonesia.