kabar
KBRI Beirut minta warga Indonesia di Libanon jauhi lokasi unjuk rasa
Saudi dan Kuwait evakuasi warganya dari Libanon.
21 Oktober 2019 13:13Gadis peserta demonstrasi di Libanon. (Twitter)
Faisal Assegaf
Duta Besar Indonesia untuk Libanon Hajriyanto Y. Thohari meminta kepada semua warga Indonesia tinggal di negara itu untuk menjauhi lokasi unjuk rasa.
"KBRI mengingatkan semua warga negara Indonesia tetap hati-hati dan waspada," katanya kepada Albalad.co melalui pesan WhatsApp hari ini. "Diimbau untuk tidak keluar rumah jika sangat tidak perlu."
Demonstrasi besar-besaran meletup di seantero Libanon memprotes perkeonomian sulit dan kenaikan pajak. Unjuk rasa massal ini dipicu keputusan kabinet mengesahkan penerapan tarif telepon Internet dan akhirnya dibatalkan.
Meski begitu, menurut Hajriyanto, warga Indonesia menetap di negara Cedar itu dalam keadaan aman karena protes besar-besaran sejauh ini berlangsung tertib, damai, dan beradab.
Dia menyarankan warga Indonesia tetap tenang, menghormati hukum setempat, dan menjaga ketertiban umum. Mereka juga diminta memantau perkembangan melalui media setempat. "Bila menjumpai kejadian berpotensi mengganggu keamanan, segera laporkan kepada pihak keamanan setempat dan menginformasikan keselamatannya kepada KBRi Beirut," ujar Hajriyanto.
Warga Indonesia di Libanon terdiri dari tiga kategori, yakni prajurit TNI tergabung dalam UNIFIL berjumlah 1.320 orang, 96 mahasiswa, serta paling banyak 50 pekerja, termasuk diplomat dan staf KBRI Beirut.
Sedangkan Kuwait dan Arab Saudi sudah mulai mengvakuasi warga mereka dari Libanon. Hingga kini, sudah 300 warga Kuwait dipulangkan dari Libanon, seperti dilansir Kuwait Times.
Kedutaan Besar Saudi di Beirut Sabtu sore pekan lalu sudah menyiapkan tiga pesawat Saudi Arabian Airlines untuk memulangkan 300 warga Saudi. "Jumlah orang Saudi ingin keluar dari Libanon belum jelas. Kami sudah menetapkan sebuah hotel di Beirut sebagai titik kumpul," ujar Kedutaan Saudi kepada Arab News.