kabar
Ratusan tentara Saudi tewas di Jizan dalam pertempuran dengan milisi Al-Hutiyun
Bin Salman telah mengisyaratkan menyerah dalam Perang Yaman.
22 Oktober 2019 14:31Nura, bukan nama sebenarnya, menjadi cacat akibat serangan udara pasukan koalisi Arab Saudi di Yaman pada 2015. (Save the Children)
Faisal Assegaf
Ratusan tentara Arab Saudi tewas dalam pertempuran dengan milisi Al-Hutiyun di Provinsi Jizan, daerah perbatasan Saudi dengan Yaman.
"Pertempuran di Jizan terjadi saat Riyadh Season tengah berlangsung saat ini mengakibatkan ratusan korban jiwa," kata sumber Albalad.co dalam lingkungan istana. Dia menambahkan kapasitas rumah-rumah sakit di Jizan dan daerah tetangganya tidak lagi mampu menampung.
Hingga kini Saudi masih bungkam mengenai kekalahan itu.
Ketika Abdul Aziz al-Fagham, pengawal pribadi Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz, tewas dibunuh dalam istana bulan lalu, Riyadh juga tutup mulut soal kabar ratusan prajurit menyerah dan terbunuh oleh Al-Hutiyun dalam pertempuran di wilayah perbatasan.
Setelah empat tahun menggempur Al-Hutiyun, kelompok bersenjata dukungan Iran di Yaman, Saudi makin kewalahan. Jizan, Najran, dan Abha menjadi wilayah paling sering digempur Saudi.
Inilah membuat Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman mengisyaratkan menyerah. Melalui Perdana Menteri Pakistan Imran Khan, Bin Salman menyurati Presiden Iran Hasan Rouhani.
Sila baca: Isyarat Bin Salman menyerah terhadap Iran
Bin Salman minta berdialog dengan negara Mullah itu, membahas hubungan bilateral, konflik di kawasan, dan bagaimana agar Saudi bisa keluar dari Yaman tanpa menanggung malu.