kabar
Abangnya Baghdadi bolak balik Suriah-Istanbul tanpa ketahuan
Yang mengherankan, menurut kedua pejabat intelijen Irak itu, Turki tidak pernah mengetahui pergerakan bebas Juma bolak balik Suriah-Istanbul.
07 November 2019 02:24Pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi saat berkhotbah Jumat awal Juli lalu di Masjid Agung di Kota Mosul, utara Irak. (www.aljazeera.com)
Faisal Assegaf
Juma, abang kandung dari pemimpin milisi ISIS (Negara Islam Irak dan Suriah) Abu Bakar al-Baghdadi ternyata rutin bolak balik Suriah-Istanbul (Tyrki) tanpa ketahuan. Menurut dua pejabat intelijen Irak, dia bertugas menjadi kurir kepercayaan Baghdadi untuk menyampaikan pesan.
Juma bepergian pulang pergi Suriah-Istanbul selama beberapa bulan sebelum Baghdadi bareng dua anaknya tewas meledakkan diri di rumah persembunyiannya di Desa Barisya, Provinsi Idlib, Suriah, 26 Oktober lalu. Dia nekat bunuh diri karena sudah terpojok dalam sebuah terowongan lantaran diserbu pasukan elite Amerika Serikat, Delta Force.
"Kami pernah memantau seseorang bertugas menjadi pembawa pesan kepada Baghdadi dan dia kerap bepergian ke Turki dan kembali (ke Suriah)," kata seorang pejabat senior intelijen Irak kepada the National. "Dia adalah abang dari Baghdadi."
Juma termasuk dari tiga saudara kandung Baghdadi diyakini masih hidup. Intelijen Irak mendeteksi pergerakannya melintasi perbatasan Suriah-Turki di akhir tahun lalu dan muncul di Istanbul, di mana ISIS menyerang sebuah klub malam di sana pada malam tahun baru.
Intelijen Irak kemudian bekerjasama dengan Amerika Serikat untuk terus memantau pergerakan Juma.
Seorang agen intelijen Irak terlibat langsung dalam operasi pengawasan Juma menyebutkan abangnya Baghdadi itu terakhir kali mengunjungi Istanbul April lalu. Dia menambahkan Juma masuk ke Turki dengan bebas bukan secara rahasia.
Dia mudah melakoni hal itu lantaran tidak ada informasi mengenai Juma. Fotonya pun tidak pernah dilansir ke publik.
"Juma berhubungan dengan seorang lelaki di Turki, yang bertemu sumber kami di Turki," ujar agen itu. Dia berkali-kali mengunjungi Istanbul untuk menjumpai kontaknya.
Sumber dari agen itu bertemu seorang kurir menyerahkan pesan kepada orang ketiga. Orang ketiga ini melanjutkan pesanan itu kepada Juma untuk disampaikan kepada Baghdadi.
"Juma menyampaikan pesan dari para komandan ISIS di Irak mengenai kondisi pasukan fulus, logistik, dan rute," tutur agen intelijen tersebut. "Dia menjalin kontak dengan para komandan di Irak."
Kedua pejabat intelijen Irak itu tadinya bingung kenapa Juma selalu mengakhiri perjalanannya di Idlib. Padahal mereka meyakini Baghdadi bersembunyi di Dair az-Zur.
"Kami mengikuti dia melintasi perbatasan tapi kami kemudian kehilangan jejaknya. Dari Turki dia pergi ke selatan menuju Idlib dan tidak pernah lebih dari itu," ujar pejabat senior intelijen Irak itu.
Yang mengherankan, menurut kedua pejabat intelijen Irak itu, Turki tidak pernah mengetahui pergerakan bebas Juma bolak balik Suriah-Istanbul.