kabar
Israel klaim orang Yahudi lari dari Iran dan dunia Arab tinggalkan harta Rp 2.100 triliun
Pada 2010, Knesset mengesahkan sebuah undang-undang mewajibkan reparasi (kompensasi) sebagai syarat berdamai dengan negara Arab mana saja.
18 Desember 2019 07:55Imigran Yahudi asal Yaman di kamp penampungan sementara di Israel pada 1950. (Seymour Katcoff/GPO)
Faisal Assegaf
Pemerintah Israel mengklaim orang-orang Yahudi terpaksa lari dari Iran dan negara-negara Arab meninggalkan harta senilai US$ 150 miliar (kini setara Rp 2.100 triliun), seperti dilansir Israel Hayom.
Angka reparasi itu lebih rendah ketimbang dibocorkan media sebelumnya yakni US$ 250 miliar (Rp 3.500 triliun). Estimasi terbaru tahun ini menyebutkan kekayaan ditinggalkan orang Yahudi di Iran dan dunia Arab sebesar US$ 1,5 triliun atau setengah dari produk domestik bruto semua negara Timur Tengah.
Sekitar 850 ribu warga Yahudi di seantero Timur Tengah terpaksa meninggalkan rumah mereka setelah negara Israel dibentuk pada 1948. Eksodus ini terjadi lantaran sentimen anti-Yahudi meningkat.
Di saat sama, berdirinya Israel terjadi dengan mengusir sekitar 700 ribu warga Palestina dari kampung-kampung halaman mereka.
Pada 2010, Knesset (parlemen Israel) mengesahkan sebuah undang-undang mewajibkan reparasi (kompensasi) sebagai syarat berdamai dengan negara Arab mana saja.
Menurut laporan Israel Hayom, dilengkapi dengan data dari Dewan Keamanan Nasional, warga Yahudi lari darj Iran meninggalkan harta senilai US$ 31,3 miliar, US$ 6,7 miliar di Libya, dan US$ 1,4 miliar di Suriah. Laporan itu tidaj menyebutkan data dari negara lain.