kabar
Turki mulai adili 20 warga Saudi secara in absentia dalam kasus pembunuhan Khashoggi
"Mereka meminta saya menyalakan tandoor (oven). Mereka kelihatan panik saat itu," kata Zeki Demir.
04 Juli 2020 01:42Jamal Khashoggi, pengkritik pemerintah Arab Saudi. (Twitter)
Faisal Assegaf
Pengadilan di Kota Istanbul, Turki kemarin mulai mengadili 20 warga Arab Saudi secara in absentia dalam kasus pembunuhan Jamal Khashoggi, kolumnis surat kabar the Washington Post.
Sebuah tim beranggotakan 15 warga saudi menghabisi Khashoggi pada 2 Oktober 2018 di dalam kantor Konsulat Saudi di Istanbul. Mayatnya kemudian dimutilasi, namun sampai sekarang negara Kabah ini masih merahasiakan keberadaan ptongan-potongan tubuh warga Saudi itu.
Tim jaksa menyatakan wakil kepala badan intelijen Brigadir Jenderal Ahmad Assiri dan Saud al-Qahtani, penasihat bidang media bagi Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman, adalah orang memimpin misi dan memerintahkan buat melenyapkan Khashoggi.
Sedangkan 18 orang lainnya - termasuk perwira intelijen Maher Mutrib biasa menemani perjalanan Bin Salman ke luar negeri, ahli forensi Salah at-Tubaigi, dan anggota pengawal istana Fahad al-Balawi - didakwa membunuh Khashoggi dengan sengaja dan keji.
Kejaksaan Istanbul telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap 20 terdakwa tinggal di Arab Saudi itu.
Hatice Cengiz (mantan tunangan Khashoggi), pelapor khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa urusan pembunuhan ekstra yudisial Agnes Callamard, Yasin Aktay (sahabat Khashoggi sekaligus penasihat bagi Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan) menghadiri sidang perdana itu.
Kepada hakim, seorang perempuan bagian kebersihan, dua sopir, dan pekerja teknis pernah bekerja di Konsulat Saudi mengatakan mereka diminta tidak masuk di hari Khashoggi dibunuh.
Pekerja teknis Zaki Demir menceritakan dirinya diberitahu rumah Konsul Jenderal Arab Saudi Muhammad al-Utaibi akan direnovasi tapi dia kemudian diminta datang pukul dua siang.
Dia bilang waktu itu ada lima atau enam orang di kediaman Al-Utaibi. Mereka melarang saya memasuki rumah. "Mereka meminta saya menyalakan tandoor (oven). Mereka kelihatan panik saat itu," katanya. Sehabis itu, Demir pulang.
Hakan Guven, sopir Al-Utaibi, mengungkapkan dirinya mengantar majikan dan keluarganya itu ke bandar udara pada 8 Oktober atau enam hari setelah pembunuhan Khashoggi. Sang bos memberitahu akan kembali lagi ke Istanbul.
Cengiz menegaskan tidak akan pernah menyerah sampai para pembunuh kekasihnya itu mendapat hukuman setimpal. "Saya akan terus mengupayakan proses hukum untuk mengadili para pembunuh Jamal dan saya tidak akan beristirahat sampai jamal mendapat keadilan."
Pengadilan di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi Desember tahun lalu memvonis sebelas terdakwa dalam perkara pembunuhan Khashoggi. Lima orang dijatuhi hukuman mati, tiga orang total hukumannya 24 tahun penjara, dan tiga lagi merupakan orang dekat Bin Salman bebas, yakni Saud al-Qahtani, Ahmad Assiri, dan Muhammad al-Utaibi.