kabar
Netanyahu pekan depan minta persetujuan kabinet dan parlemen soal perjanjian normalisasi dengan UEA
UEA dan Bahrain menjadi negara Arab ketiga dan keempat menjalin hubungan resmi dengan negara Zionis itu setelah Mesir pada 1979 serta Yordania di 1994.
09 Oktober 2020 14:18Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersama anjingnya, Kaya, di kediaman resminya di Kota Yerusalem. (Facebook)
Faisal Assegaf
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan depan akan meminta persetujuan kepada kabinet dan Knesset (parlemen) soal perjanjian normalisasi hubungan dia tanda tangani dengan Uni Emirat Arab (UEA) bulan lalu.
Kesepakatan untuk membina hubungan diplomatik dengan negara Arab Teluk itu harus diratifikasi oleh kabinet dan Knesset baru bisa berlaku.
Netanyahu dijadwalkan meminta persetujuan kabinet Senin minggu depan, lalu Kamisnya ke Knesset.
Menurut Kantor Perdana Menteri, salinan perjanjian damai dengan UEA telah dibagikan kemarin kepada semua anggota Knesset untuk dipelajari.
Selain dengan UEA, pada 15 September di Gedung Putih, Ibu Kota Washington DC, Amerika Serikat, Netanyahu meneken Deklarasi Damai dengan Bahrain.
UEA dan Bahrain menjadi negara Arab ketiga dan keempat menjalin hubungan resmi dengan negara Zionis itu setelah Mesir pada 1979 serta Yordania di 1994.