kabar
Kabinet UEA setujui perjanjian damai dengan Israel
Israel sudah merampungkan proses ratifikasi pekan lalu. Kalau UEA sudah melakoni hal serupa, maka hubungan diplomatik antara kedua negara sudah bisa dimulai.
20 Oktober 2020 01:59Emir Dubai Syekh Muhammad bin Rasyid al-Maktum berpose bareng dua pengunjung Mal An-Nakhil di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, Selasa, 10 November 2015. (Twitter)
Faisal Assegaf
Kabinet Uni Emirat Arab (UEA) dipimpin oleh Syekh Muhammad bin Rasyid al-Maktum, Emir Dubai sekaligus Wakil Presiden dan Perdana Menteri, kemarin menyetujui perjanjian damai dengan Israel dan kesepakatan untuk membina hubungan diplomatik dengan negara Zionis itu. Perjanjian itu selanjutnya dibawa ke parlemen untuk diratifikasi.
Pemerintah UEA meyakini kesepakatan damai diberi nama Perjanjian Ibrahim itu akan menciptakan perdamaian dan stabilitas di Timur Tengah. Selain itu, perjanjian ini dipercaya mampu meningkatkan kerjasama antara kedua negara.
Israel sudah merampungkan proses ratifikasi pekan lalu. Kalau UEA sudah melakoni hal serupa, maka hubungan diplomatik antara kedua negara sudah bisa dimulai.
UEA dan Israel menandatangani Perjanjian Ibrahim pada 15 September di Gedung Putih, Ibu Kota Washington DC, Amerika Serikat. Pada kesempatan ini pula, Bahrain meneken Deklarasi Damai dengan negara Zionis itu.
UEA dan Bahrain menjadi negara Arab ketiga dan keempat menjalin hubungan resmi dengan Israel setelah Mesir pada 1979 dan Yordania di 1994