kabar
Irak tetapkan masa berkabung tiga hari atas kematian Qasim Sulaimani
Simbol balas dendam, berupa bendera merah dalam tradisi Syiah, buat pertama kali dalam sejarah dikibarkan di atas kubah Masjid Jamkaran di Kota Qom, pusat teologi Syiah.
05 Januari 2020 00:23Bendera merah simbol balas dendam dikibarkan di atas kubah Masjid Jamkaran di Kota Qom, Iran. (Twitter)
Faisal Assegaf
Perdana Menteri Irak sementara Adil Abdul Mahdi kemarin mengumumkan masa berkabung nasional selama tiga hari untuk menghormati mendiang komandan Brigade Quds MayorJenderal Qasim Sulaimani dan wakil pemimpin paramiliter Abu Mahdi al-Muhandis.
Kedua tokoh itu tewas dalam serangan udara Amerika Serikat di Bandar Udara Baghdad Jumat dini hari lalu. Kematian Sulaimani dan Al-Muhandis terjadi tiga hari setelah ribuan demonstran menyerbu Kedutaan Besar Amerika di Baghdad, memprotes serbuan udara menewaskan 25 anggota milisi Kataib Hizbullah.
"Perdana Menteri sekaligus Panglima Angkatan Bersenjata Adil Abdul Mahdi menetapkan berkabung nasional buat menghormati arwah para syuhada selama tiga hari," kata Abdul Mahdi dalam siaran pers dilansir kantornya.
Ketegangan terus meningkat sehabis kematian Sulaimani. Kataib Hizbullah kemarin menyerukan kepada pasukan Irak untuk tidak menjauh dari aset-aset Amerika, termasuk kedutaan, dalam jarak minimum setibu meter.
Pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Ali Khamenei bersumpah membalas kematian Sulaimani. Simbol balas dendam, berupa bendera merah dalam tradisi Syiah, buat pertama kali dalam sejarah dikibarkan di atas kubah Masjid Jamkaran di Kota Qom, pusat teologi Syiah.