kabar
Pegiat politik dan hak asasi manusia Arab Saudi meninggal dalam penahanan
Abdullah dibiarkan tanpa penanganan berjam-jam ketika dibawa ke rumah sakit karena koma, setelah terkena stroke pada 9 April. Bahkan kedua tangannya diborgol dengan ranjang. Dia baru dimasukkan ke dalam ruang perawatan intensif lima hari kemudian.
24 April 2020 21:46Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Arab News)
Faisal Assegaf
Pegiat politik dan hak asasi manusia Arab Saudi Abdullah al-Hamid kemarin meninggal dalam penahanan. Pihak berwenang dianggap lalai memberikan layanan kesehatan dibutuhkan lelaki 69 tahun itu.
Menurut lembaga pemantau hak-hak tahanan di Arab Saudi, Prisoners of Conscience, Abdullah dibiarkan tanpa penanganan berjam-jam ketika dibawa ke rumah sakit karena koma, setelah terkena stroke pada 9 April. Bahkan kedua tangannya diborgol dengan ranjang. Dia baru dimasukkan ke dalam ruang perawatan intensif lima hari kemudian.
Abdullah memang memiliki penyakit gula dan jantung tapi tidak mendapat perawatan semestinya dalam penjara sejak menjalani masa hukuman sebelas tahun pada Maret 2013.
Menurut Amnesty International, Abdullah ditangkap dengan beragam tudingan, tidak setia terhadap penguasa Arab saudi, menghasut orang untuk berbuat rusuh, dan berupaya mengganggu keamanan negara.
Abdullah adalah pendiri ACPRA (Asosiasi Hak-hak Sipil dan Politik Saudi).
Arab Saudi sudah lama dikritik masyarakat internasional karena catatan buruk soal penegakan hak asasi manusia. Kecaman kian meningkat setelah Pangeran Muhammad bin Salman menjadi putera mahkota pada Juni 2017. Setahun kemudian, Bin Salman diyakini memerintahkan pembunuhan kolumnis surat kabat the Washington Post, Jamal Khashoggi, lantaran getol mengkritik kebijakan-kebijakannya.