kabar
India beri pilihan bagi warganya bila ingin membatalkan rencana berhaji
Calon jamaah haji India ingin mengurungkan keberangkatannya ke Arab Saudi, setoran dana hajinya bakal dikembalikan seratus persen tanpa ada potongan.
06 Juni 2020 01:50Jalan di sekitar Masjid Al-Haram, Kota Makkah, lengang dari kendaraan sejak Arab Saudi memberlakukan jam malam pada 23 Maret 2020. (Haramain Info)
Faisal Assegaf
Komite Haji India memang tidak membatalkan rencana memberangkatkan calon jamaah ke Arab saudi untuk melaksanakan rukun Islam kelima tahun ini. Namun lembaga di bawah Kementerian Urusan Minoritas itu memberikan pilihan bagi warga muslim di negara Gangga itu kalau ingin membatalkan rencana mereka untuk berhaji.
Dalam salinan surat bertanggal 5 Juni 2020 diperoleh Albalad.co, CEO Komite Haji India Maqsud Ahmad Khan mengakui sampai sekarang belum ada kepastian dari pemerintah Saudi soal jadi atau tidak haji tahun ini diselenggarakan.
"Terkait banyaknya pertanyaan kami terima dan keprihatinan karena belum ada kepastian mengenai Haji 2020, Komite Haji India memutuskan calon jamaah haji ingin membatalkan keberangkatan mereka tahun ini, setoran ongkos haji telah dibayarkan bakal dikembalikan seratus persen tanpa ada potongan," kata Ahmad Khan.
Dalam surat itu, Ahmad Khan meminta calon jamaah mengisi formulir dapat diunduh di situs Komite Haji India dilengkapi dengan nomor rekening bank, untuk ditransfer setoran dana hajinya.
Sampai saat ini baru dua negara telah mengumumkan tidak akan mengirim calon jamaah haji ke Arab Saudi, yakni Singapura dan Indonesia.
Ketidakpastian soal pelaksanaan ibadah haji tahun ini terjadi lantaran ada pandemi virus corona Covid-19 menjangkiti hampir semua negara. Hingga kemarin, terdapat 95.748 penderita Covid-19 di Arab Saudi, termasuk 642 orang meninggal.
Di Makkah saja, sebanyak 16.714 orang terinfeksi Covid-19, termasuk 259 wafat. Sedangkan di Madinah angkanya mencapai 10.088 pengidap, mencakup 59 orang mengmebuskan napas terakhir.
Riyadh, Makkah, Jeddah, dan Madinah menjadi empat kota dengan jumlah penderita Covid-19 terbanyak di negara Kabah itu.