Insinyur perancang sumur Zamzam wafat

Yahya Hamzah Kusyak, insinyur perancang sumur Zamzam, kemarin wafat dalam umur 80 tahun. Lelaki dijuluki Bapak Insinyur ini mantan direktur jenderal Perusahaan Air Nasional dan anggota Organisasi Pers dan Publikasi Okaz.

Yahya dilahirkan di Makkah pada 1941. Ayahnya pedagang sekaligus bekerja sebagai mutawif bagi jamaah umrah.

Ibunya berteman baik dengan Puteri Iffat, istri dari mendiang Raja Faisal bin Abdul Aziz. Keduanya bertemu di Masjid Al-Haram, Makkah.

Yahya belajar di salah satu sekolah pertama di Kota Taif, dibangun oleh Raja Faisal dan Puteri Iffat. Dia sempat kuliah teknik di Universitas Ain Syams, Kairo, tapi menyelesaikan studinya itu hingga meraih gelar pada 1967 di Universitas Riyadh, Arab Saudi. Kemudian melanjutkan sampai memperoleh gelar Ph.D. dalam ilmu teknik.

Nabil Kusyak mengungkapkan pamannya itu sangat disayangi oleh orang-orang pernah bekerja dengannya. "Dia sangat dermawan, dekat dengan orang, dan selalu baik. Dia tidak suka menyakiti siapa pun. Dia periang," katanya kepada Arab News.

Yahya selalu didatangi raja Saudi saban sepuluh hari terakhir Ramadan. Dia memimpin tim pembersih sumur Zamzam empat dekade lalu dan menulis sebuah buku berjudul Zamzam: Air Suci berisi hasl pengamatannya terhadap sumur tidak pernah kering sepanjang zaman. "Membersihkan sumur Zamzam salah satu proyek terpentingnya, tugas besar di bawah arahan mendiang Raja Khalid," ujar Nabil.

Dalam bukunya, Yahya menguraikan sejarah sumur Zamzam dan sumber airnya. Dia mendokumentasikan benda-benda arkeologi ditemukan selama proyek pembersihan.

Hanya ada dua sumber utama air Zamzam, satu menuju Kabah dan lainnya menuju Ajyad. Sumber ketiga, menurut cerita sejarah, berada di sisi Jabal Abu Qubais dan As-Safa.

Yahya juga menekuni pengobatan alternatif dan mendirikan pusat pengobatan khusus di Jeddah.