kisah
Dua pilihan Bin Salman dalam suksesi Saudi
Konflik internal dalam keluarga kerajaan serta kian rentanya umur memburuknya kesehatan Raja Salman membikin Bin Salman berpacu dengan waktu.
22 Juli 2020 13:38Putera Mahkota Arab Saudi Pangeran Muhammad bin Salman. (Arab News)
Faisal Assegaf
Unggahan kebanyakan anggota keluarga kerajaan Arab Saudi di akun media sosial mereka awal pekan ini seragam: memohon doa buat kesembuhan Raja Salman bin Abdul Aziz. Penguasa negara Kabah itu dilarikan ke Rumah Sakit Raja Faisal di Ibu Kota Riyadh Ahad tengah malam karena menderita radang kantong empedu (kolesistitis).
"Kami semua adalah sebangsa, kami semua Bani Saud. Semoga Allah menyayangi kalian," tulis Pangeran Abdullah bin Farhan di laman Facebooknya kemarin. Komentar itu disertai foto Raja Salman bareng dua mendiang abangnya, Raja Fahad bin Abdul Aziz dan Raja Abdullah bin Abdul Aziz.
Pangeran Turki hari ini mengunggah video berisi doa meminta kesembuhan bagi Raja Salman.
Sakitnya Raja Salman memang bikin heboh. Maklum saja, usia sudah 85 tahun membikin dia rentan kondisi kesehatannya bakal memburuk. Apalagi radang kantong empedu dialami Raja Salman muncul di tengah wabah virus corona Covid-19 masih membekap Arab Saudi.
Namun sumber Albalad.co dalam lingkungan istana mengungkapkan kepanikan terjadi saat Raja Salman dilarikan ke rumah sakit tengah malam tadi. "Raja Salman dilarikan ke rumah sakit tengah malam dalam suasana membingungkan," katanya. "Tampaknya ada sesuatu tersembunyidan masalahnya lebih dari sekadar tes untuk kolesistitis."
Di Rumah Sakit Raja Faisal ini terdapat bagian khusus keluarga kerajaan. Namun sejak wabah Covid-19 menghebat di Arab Saudi, menurut beberapa laporan, rumah sakit itu hanya boleh diisi oleh keluarga kerajaan. Bahkan pihak rumah sakit sudah diminta mempersiapkan 500 ruang perawatan.
Sila baca: Sudah 150 anggota keluarga kerajaan Saudi terinfeksi Covid-19
Belum lagi perseteruan internal dalam keluarga Bani Saud akibat arogansi dan agresifitas Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Salman. Maret lalu, dia baru saja menahan 20 pangeran senior, termasuk dua pesaing beratnya untuk menduduki singgasana, yakni Pangeran Ahmad bin Abdul Aziz (adik dari Raja Salman) dan mantan Putera Mahkota Pangeran Muhammad bin Nayif (abang sepupu dari Bin Salman).
Bin Salman melenggang menjadi calon raja kedelapan Saudi setelah menyingkirkan Bin Nayif pada 21 Juni 2017. Namun pemilihan oleh Hayat al-Bayaa (Dewan Kesetiaan) melanggar prosedur. Sebab tidak pertemuan dihadiri 34 anggota Hayat al-Bayaa. Pemilihan dilakukan lewat telepon.
Sila baca: Tipuan Bin Salman di malam Ramadan
Alhasil, wajar saja timbul spekulasi suksesi sebentar lagi terjadi negara Kabah itu. Dari segi usia dan kesehatan, Raja Salman memang sudah tidak layak memimpin. Ketika berpidato di hadapan anggota Dewan Perwakilan Rakyat, di sela lawatan resmi pertamanya ke Indonesia pada Maret 2017, Raja Salman tidak sampai tiga menit berbicara.
Padahal rencana kunjungannya menghebohkan masyarakat Indonesia dan pengguna media sosial. Kedatangan Raja Salman disambut gegap gempita.
Sila baca: Penyakit pikun Raja Salman makin memburuk
Konflik internal dalam keluarga kerajaan dan kian rentanya umur dan memburuknya kesehatan Raja Salman membikin Bin Salman berpacu dengan waktu. Pilihan bagi Bin Salman untuk naik takhta cuma dua: menunggu Raja Salman wafat atau memaksa ayahnya itu lengser.