olahraga
Rusia dan Qatar bisa dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia
"Bila ada bukti Qatar dan Rusia terpilih sebagai tuan rumah karena menyuap, hasil itu bisa dibatalkan," kata Ketua Komite Audit dan Kepatutan FIFA Domenico Scala
08 Juni 2015 03:54Logo FIFA. (iradio.ie)
Rusia dan Qatar bisa dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022 jika terbukti ada korupsi saat mengajukan tawaran menjadi penyelenggara.
"Bila ada bukti Qatar dan Rusia terpilih sebagai tuan rumah karena menyuap, hasil itu bisa dibatalkan," kata Ketua Komite Audit dan Kepatutan FIFA (badan sepak bola dunia) Domenico Scala kepada surat kabar terbitan Swiss Sonntagszeitung. "Namun sejauh ini belum ada bukti diserahkan."
Komentar Scala ini muncul setelah ada kabar mantan Wakil Presiden FIFA Jack Warner meminta uang US$ 7 juta kepada Mesir untuk menjadikan negeri Piramida itu sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010. Juga terbongkar sebenarnya negara terpilih sebagai tuan rumah Piala Dunia 2010 adalah Maroko bukan Afrika Selatan.
Koran Sunday Times terbitan Afrika Selatan melansir pada 2007 Presiden FIFA Sepp Blatter dan Presiden Afrika Selatan Thabo Mbeki membahas masalah duit US$ 10 juta sebagai syarat menjadikan Afrika Selatan sebagai penyelenggara Piala Dunia 2010.
Sebuah surat elektronik dari Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke menanyakan kepada pemerintah Afrika Selatan kapan fulus US$ 10 juta itu bakal ditransfer. "Duit US$ 10 juta ini sesuai hasil diskusi antara FIFA dan pemerintah Afrika Selatan dan pembicaraan antara presiden kami (Blatter) dan Presiden Thabo Mbeki."
Kejaksaan Agung Amerika Serikat dalam penyelidikannya menemukan uang US$ 10 juta itu diterima oleh bekas Wakil Presiden Jack Warner, kini sudah ditahan. Duit ini sebagai bayaran bagi dirinya dan dua anggota Komite Eksekutif FIFA lainnya telah memilih Afrika Selatan dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2010.
Dalam pemilihan pada 2004 di Kota Zurich itu, Afrika Selatan mengalahkan Maroko dengan perbandingan suara 14-10.